Kita sama-sama pernah terluka. Kita berpijak pada bumi yang sama. Lalu, mengapa kita tidak bisa saling memaafkan?
(Zoya Dmitrovka, The Dominant Wife Of Young Master)
**
Adisa berlari sekuat tenaga mencari Zio. Dengan deru napas tersengal-sengal, Adisa akhirnya menemukan Zio di balkon bersama Sam yang setia mendampinginya.
"TuーTuan Zio!"
Adisa memanggil nama tuannya yang sedang merokok.
"Ya? Ada apa, Adisa?"
Bukan Zio yang menjawab, tetapi Sam. Zio dengan angkuhnya menatap langit malam yang mulai bermunculan bintang.
"NoーNona Cyzarine ...."
"Katakan yang jelas, Adisa!"
Sam mulai panik. Ia melihat raut wajah Adisa yang tidak biasa.
"NoーNona sepertinya pingsan ...."
Seketika itu juga, Zio mematikan rokoknya.
"Bodoh! Bicara seperti itu saja susah."
Zio geram. Ia melangkahkan kaki menuju ruang tidur.
"Adisa, bantu Cyza memakai jubah mandinya! Saya akan menggendong dia dan membawanya ke ranjang. Dan, kau ...."
Zio menunjuk Sam yang berjalan paling belakangan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com