Tepat di depan Silvia, Ludius mendekapnya penuh cinta. Memandang lekat – lekat istri yang di cintainya, yaitu Silvia Zhuan. Karena Azell sudah pergi dari dapur, tidak alasan untuk Ludius tidak menggoda istrinya selagi hanya ada mereka berdua.
"Sayang, aku sangat merindukanmu. Melihatmu sepagi ini dengan menggunakan pakaian seksi, tidakkah kau berfikir telah menggugah gairahku yang telah lama menganggur?". Ludius perlahan menyentuh wajah Silvia mulai dari kening, turun ke hidung, pipi, mulut hingga dagu.
Pikiran Ludius sesaat melayang entah kemana, membayangkan betapa cantik dan menawan istri tercintanya. Jika saja saat ini tidak ada orang sama sekali, lebih tepatnya di mansion tidak ada Ibu mertuanya. Mungkin Ludius lebih memilih mengambil kesempatan ini untuk bisa bermain beberapa babak atau ronde dengan istrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com