(Noah Chandra)
Kami berjalan beriringan, menyelidiki gua aneh ini. Sesekali aku meliriknya, Clarissa tetap diam dan tidak seperti biasa. Biasanya aku dan Clarissa pasti akan bertengkar hebat, tidak jarang bukan adu mulut saja. Bisa lebih parah lagi, mungkin sudah saling pukul. Clarissa terkenal lebih pemarah di banding Sarah. Tapi, dua-duanya sama saja. Wanita memang mengerikan sekali jika sedang marah.
Tidak lucu juga, di saat suasana yang menegangkan. Clarissa tadi benar-benar marah sekali. Sorot mata dan aura dinginnya, seperti aku jika sedang marah atau memendam masalah. Aku teringat waktu kami masih satu sekolah di sekolah biasa. Aku yang selalu di jauhi semua orang, karena mereka menyebutku anak pembawa sial. Aku yang bodoh dan terkenal usil. Sudah sangat lama sekali dan kami kembali masuk ke akademik magis yang sama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com