webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · สมัยใหม่
Not enough ratings
393 Chs

237

Emmanuel menatap Rosse dari atas sampai bawah, wanita ini titisan dewi pikirnya. Tidak ada cela dalam diri Rosse dia yakin itu. Walau pun saat ini Rosse mengenakan drees hitam berkerah brokat sampai leher, di tambah selimut bulu tebal menutupi dadanya, tapi Emmanuel yakin di balik selimut itu menyembul dada bulat yang sempurna.

Dia pernah melihat Rosse mengenakan dress dengan leher potongan rendah. Menampilkan kulit putih kemerahan di antara bongkahan kembar yang menonjol.

Tubuh Rosse seperti barbie, berkulit putih, berwajah cantik sempurna, pinggul ramping namun menonjol di tempat yang tepat, kaki jenjang dengan paha yang pas. Emmanuel tidak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya bercinta dengan wanita ini. Mungkin dia akan mendapat pelepasan paling nikmat di dunia.

"Aku hanya menerima satu tamu." Suara lembutnya membuat gairah Emmanuel semakin bangkit dan tidak sabar untuk mencicipinya. Rosse yang menyadari tatapannya mengeratkan selimut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com