webnovel

Permintaan Rafael

Rafael ternyata memang kembali memegang ucapannya. Sejujurnya saat tadi dia bilang kalau dia bisa mengurus keperluannya sebelum berangkat ke kantor sendiri, gadis itu merasa sangsi mengingat bagaimana dulu dia harus bekerja keras untuk membantunya bersiap-siap bekerja. Luna harus menyiapkan segalanya karena pria itu nyaris tak bisa melakukan apapun tanpa bantuan dirinya.

Namun saat Luna memasuki kamar tidur sang Tuan Muda, pria itu tampak menyambutnya dengan dandanan yang lengkap. Menggunakan kemeja abu-abu dengan celana hitam, serta dasi dengan warna corak hitam dan putih. Pria itu bahkan telah menyisir rambutnya dengan rapi bersama dengan aroma parfum khas miliknya yang memenuhi ruangan ini.

"Kenapa menatapku begitu? Aku terlalu tampan dan mempesona ya? Sampai mungkin... kamu akan beralih hati dari kekasih kamu yang tak berdaya itu dan kembali padaku?"

Lamunan Luna buyar saat mendengar hal itu. Dengan cepat membuang wajahnya dari pria itu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com