webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Bertukar Pikiran

Seperti biasa, Emma akan duduk di sebuah kursi taman kayu yang terletak di pinggir sungai kecil itu. Ia membersihkan tempat duduk dan sandaran pada bagian kursi yang akan didudukinya dari lapisan salju yang sudah menumpuk cukup tebal. Tampaknya, seharian itu belum ada orang yang duduk di sana. Seraya menikmati segarnya angina sore, Emma mempersiapkan mie cup instannya.

Setelah menunggu beberapa menit, Emma menyeruput sup mie tersebut dan langsung mendesah puas. Selama hidupnya, Emma tidak pernah memakan mie instan karena para tetua mengatakan bahwa makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan. Kathy-lah yang memperkenalkan makanan enak tersebut kepada Emma. Dan sekarang, ia sudah mulai merasa ketagihan. Emma merasa senang, menyadari bahwa dirinya sudah semakin mirip dengan orang-orang normal.