Selama sisa pelajaran. Bakugo hanya diam . Dia bahkan menoleh jika melihat ke arahku. Aku bingung, kenapa ia bisa begitu peduli padaku...?
_
"Hai, deku Chan" seru ibu. Aku tersenyum ramah dan menggandeng tangan nya.
Ah untuk apa dipikirakan. Paling bakugo hanya iri padaku. Dia selalu menyiksaku karena aku tampak lemah. Sekarang, aku telah kuat karena keluarga ku ini...!!
_
_
Tak tak, rumah kini tidak terasa sepi lagi. Aku membuka pintu dengan riang. Ada ayah dan adik lelakiku sedang menonton tv.
Adikku menepuk tempat duduk disebelahku. Aku dengan senang, segera menuju ke arah sana dan duduk bersama mereka.
"Ah...selamat tidur" seruku melambaikan tangan dengan tersenyum. Aku lelah sekali setelah seharian bersenang-senang bersama.
Brak,...aku tidur dengan nyaman . Sembari tidur aku teringat perkataan bakugo. Bakugo salah, kenapa ia bisa berpikiran seperti itu..
Sejak saat itu mereka sangat baik padaku , aku Seolah bagian dari mereka. Bagaimana mungkin mereka itu penipu?, mereka menipuku untuk apa?.
Aku tertidur sembari memikirkan itu,..
_
_
Brak,...Srek
Aku masih berusaha tidur tetapi, tiba tiba tanganku terikat sangat kuat dan mataku di selotip sangat kuat.
Aku dilemparkan di suatu tempat. Aku meraba raba. Apa ini mimpi,...?
_
_
Tiba tiba ada suara ibu, aku segera berteriak meminta tolong. Mungkin saja ini Pencuri.
Tetapi ibu tidak menjawab, malah terdengar suara berkemas dari jauh.
Brak,...aku terdiam. Terdengar percakapan diantara suara riuh itu.
"Huh, akhirnya kita bisa pergi ya ibu?" itu suara adikku. Suaranya tampak sangat lega.
Tak tak, terdengar suara koper sedang ditarik..."Iya, ayah tidak sabar bisa menjual rumah ini, untuk kita nak"
Aku masih terdiam, berusaha mencerna semua ini..Tidak lama ibu mulai bersuara.
"Kasihan sekali, tapi ya dia memang anak terkutuk. Kita sedang kekurangan. Tak kusangka ia anak yang naif" seru ibu lalu merasakan ia tertawa pelan.
Setelah percakapan singkat itu terdengar suara pintu di tutup, dan dikunci. Tidak ada suara...hening.
_
_
Aku terdiam, rasanya tubuhku kaku dan lemas. Keluarga baruku...
Apa mereka selama ini menipuku..?, kenapa..??. Kenapa..???
_
_
_
Bisa kurasakan dadaku sesak , perasaan itu muncul lagi. Disaat keluargaku mulai berantakan. Disaat ayah meninggalkan ku dan ibu sakit sakitan.
Keluarga.., tidak adakah yang menginginkan ku.....
_
_
Brak,.. terdengar suara pintu di dobrak. Dan kurasakan tangan hangat mulai membuka selotip Dimataku.
Di tengah kegelapan itu, aku melihat seseorang ..., seseorang yang sangat kukenal dan....dia adalah...
_
_
_
Bakugo ...
_
_
_
Bakugo , iya aku sama sekali tidak menyangka ia bisa tau aku disini. Apa dia menguntitku..?
Aku hanya terdiam, kutahan mataku yang panas karena merasa sangat menyedihkan nya diriku.
Bakugo tidak berkata apa apa. Wajahnya tidak terlalu jelas. Ia tampak terdiam sebentar melihat wajahku lalu berlanjut melepaskan ikatan di tanganku.
Kami sangat dekat. Bisa kurasakan sentuhan nafasnya yang terdengar terburu buru. Kelihatan nya ia kesini cepat cepat tadi.
_
_
Setelah berhasil melepaskan ku, ia mulai mengangkat ku. rasanya aku sama sekali tidak bisa berjalan lagi.
Tubuh ku kaku dan berkeringat dingin, Bakugo mengendongku seperti tuan putri.
"Sudah kubilang,..dengarkan aku" kata bakugo. Suaranya sangat lembut.
Tanpa sadar aku tidak mampu menahan air mataku lagi.
Dan menangis .., aku memeluk bakugo dengan erat. Disaat ini aku tidak peduli ia akan memukuliku nanti. Ataupun sangat marah padaku.
Aku ingin... memeluk nya sebentar saja...
_
_
"Ma...maaf"seru ku , mengusap mataku yang sembab. Bakugo tidak menjawab. Kemudian ia mengelus wajahku.
"Sakit kah. .?" tanyanya. Aku tersenyum sendu. Saat begini malah bakugo yang ada di dekatku.
Seseorang yang selalu memukuliku, yang selalu memarahiku.
Aku memegang tangan bakugo. Kami menatap untuk sementara.
. ....."Kau benar bakugo, mereka itu penipu.." seruku lirih. Seharusnya aku mempercayai bakugo.
Keluarga itu , mereka hanya ingin hartaku. Mereka membenciku, memanfaatkan ku dan membuangku seperti barang.
Aku sangat lemah..., Begitu lemah . Patutlah aku sama sekali tidak disukai..
Tes,...tes..Air mataku tidak terkendali.
_
_
Bakugo, melirikku. Dengan wajah nya yang selalu terlihat marah.
... Mulutnya mulai bergerak sambil menyeringai.."Percaya dirilah sialan, aku ini selalu memperhatikan mu" serunya.
Aku membelalakkan mataku, rasanya tubuhku mendadak menjadi ringan.
Kemudian tanpa sadar aku mencium pipi nya. Itu memalukan. Tetapi aku ingin melakukannya .
Aku bisa merasakan pipinya Yang asin.., dan aku tersenyum lebar melihat nya. Senyuman pertama yang sangat tulus...
"Terima kasih bakugo ..."
_
_
Bakugo hanya terdiam, dia memegang pipinya kemudian memukuli perutku dengan keras.
Lalu ia berdiri dan menarikku pergi, aku masih memegangi perutku.
Dia membawaku ke rumahnya,..lalu meminta izin kepada ibu nya.
Aku menatap dengan bingung dengan apa yang diucapkan bakugo.
"Itu...deku.., bukan si sialan ini dia akan tinggal denganku.." serunya sedikit pelan. Mukanya terlihat bingung menyatakan itu. Tangannya mengenggam erat tanganku.
_
_
Ibunya hanya tersenyum tau, dan dia mendekati ku. Meremas wajahku.
"Wah manis banget, deku kah, " seru ibu bakugo tersenyum ramah.
wajah mereka benar Benar mirip. Aku tertawa kecil. Bakugo yang melihat ibunya mengoda ku.
Segera menarikku ke kamarnya,..lalu ia mengaruk tengkuknya..
"Kau..kau harus tinggal disini bersamaku,...mengerti!!" seru bakugo segera mengambil handuk dan masuk kekamar mandi.
Aku segera tidur di kamar bakugo, rasanya sangat aneh hari ini. Keluarga itu ternyata penipu, dan sekarang aku akan tinggal bersama bakugo.
Bersama.. dikamar nya, ah apa sih yang kupikirkan kita adalah lelaki dan ... hubungan kami..sekedar teman sekelas bukan..
"uh..i..iya kan", seruku tanpa sadar mukaku memerah . Plak, aku menepuk pipiku berusaha agar tidak berpikir aneh Aneh.
"Hoi ada apa sialan, mikir aneh aneh ya, jangan pikir kita teman. Dasar lemah" ucap bakugo sadis. Aku hanya menghela nafas lega.
Memang bakugo sangat kasar. Tidak mungkin ia menganggap ku teman.
Tapi... setidaknya aku harus berterima kasih dan percaya padanya.
Karena kali ini ia menyelamatkan ku ..