Deku memandangi kedua sahabat nya yang memandangnya sendu. Bahkan todoroki yang tidak pernah berwajah sedih sekarang sedang menunjukkan ekspresi nya.
Deku memegang tangan Lida yang tampak berusaha menahan tangis yang sudah diujung.
"Jangan menangis Lida, jangan khawatirkan aku.." seru deku mencoba menenangkan Lida dengan senyum.
Lida malah mengeluarkan air mata dari pelupuk matanya kemudian memeluk deku dengan erat..
"Bagaimana aku tidak khawatir deku, kau akan operasi. Tentu saja aku khawatir bodoh!!" teriak Lida dengan nada keras.
Deku terdiam. Tangannya bergetar ingin memeluk Lida. Sebenarnya sudah lama sejak ia merasakan kehangatan ini.
Sendirian sudah menjadi makanannya sehari hari. Bahkan setelah beberapa tahun menghabiskan waktu bersama mereka.
Deku tanpa sadar mulai mengikuti alur mereka, merasa senang. Tapi.., dia benar benar lupa bahwa awalnya ia memang haruslah sendiri.
Ia akan meninggal juga pada akhirnya seperti ibunya. Penyakit itu akan terus ada dan mengerogoti tubuh nya.
Srek.., todoroki menggenggam tangan deku. Deku menatap todoroki dengan wajah bingung.
_
_
_
"Kami..akan menunggu deku.., jadi jangan menyerah" seru todoroki sendu..
Deku merasa sangat nyaman dengan perlakuan ini. Gawat..kalau begini ia akan benar benar kesakitan saat akan meninggal nanti .
Srek..,deku berusaha melepaskan diri dari Lida. Tetapi karena dirinya sangat lemah sekarang ia hanya bisa merelakan diri nya dipeluk Lida..
Deg
Deg
_
_
_
"Berusahalah deku, Lida akan selalu ada. Lida akan selalu ada disamping deku..!!"
"Aku juga.., kau adalah sahabatku deku, kalau bukan karena kau mungkin aku masih saja tidak punya teman" seru todoroki berusaha menyemangati ku.
Deku hanya terdiam, sahabatnya mendukung dirinya. Dia bahkan sudah menyerah sebelum melakukan operasi...
Tak
Tak
Deku membelalakkan matanya ketika melihat sosok rambut berduri itu sedang datang dengan sikap angkuhnya.
Sama seperti waktu itu, kali ini bakugo yang datang bukan dirinya.
_
_
Bakugo memandangi deku dengan wajahnya, Sial!!. Kenapa dia terlihat senang banget.
Padahal aku kesini bukan karena dirinya, eh tunggu aku kan datang karena mau melihatnya..
Ah sial!!
_
_
"Bakugo ...kau datang?" tanya deku dengan suara lemah kaget.
Todoroki dan Lida sontak mengalihkan pandangan pada bakugo. Dan sama terkejutnya.
Kemudian todoroki hanya tersenyum melihat bakugo.
"Kau benar benar peduli kan pada deku?" seru todoroki lega..
Bakugo hanya memandang rendah kemudian menunduk.
"Nggak. Aku cuman mau lihat si lemah ini ia bakal mati atau gak!!" seru bakugo kasar..
Lida merasa marah dan segera membentak bakugo. Berani berani nya ia berbicara seperti itu pada deku.
Padahal deku..benar benar merindukan nya..
"Apaan sih chibi??. Kau marah heh!!?" seru bakugo risih saat Lida berjalan mendekati nya dan membesarkan matanya dengan marah pada bakugo .
"Kau ini, kau tidak tau seberapa parah deku. Dia bahkan hampir tidak bisa bergerak. Kau malah ingin dia mati??"
Bakugo sedikit kaget, tetapi ia berusaha menetralkan jantungnya. Ia harus benar benar menjalankan niatnya.
"Iya benar, lalu kenapa. Dia itu lemah dan berpenyakitan. Pastinya ia akan mati kan?"
Plak
Bakugo merasakan beberapa detik kepalanya dipukul. Kemudian ia menyadari pipinya ditampar oleh Lida..
Bakugo merasa marah dan mulai mengepalkan tinju nya pada Lida .
Srek, todoroki dengan mudah menangkis tangan bakugo dan segera memeluk Lida untuk menenangkan nya.
Deku Hanya terdiam memandangi semua ini. Ia masih tidak percaya sosok yang ia dambakan akan datang benar benar datang.
_
_
Lida berusaha memberontak tetapi Todoroki dengan kuat mengekang badannya. Hingga mata Lida terasa panas.
Beraninya dirinya, padahal sudah beberapa hari ini dia tidak datang atau peduli pada deku..
Padahal deku hanya mengharapkan dirinya datang. Dia malah mengatakan hal kejam seperti itu.
Lida merasa dadanya terasa panas karena marah dan sedih. Marah karena bakugo begitu membenci deku dan sedih karena ..
Deku benar benar akan seperti kata bakugo. Kata dokter jika operasi ini tidak berhasil deku akan mati untuk beberapa hari yang akan datang.
Sementara kepergiannya ke Jepang tinggal 5 hari lagi. Lida tidak bisa menolak.
Ia sudah berjanji pada deku akan lebih peduli padanya. Dia juga tidak mau melepaskan todoroki..
Sial!!
_
_
Todoroki memandang datar pada bakugo ..
"Kau benar benar datang bakugo,..?"
"Hah, tentu saja. Melihat si lemah ini yang kayak mayat hidup begini...??"
"Kau jangan pura pura membencinya, kau sebenernya peduli padanya kan?"
Bakugo merasa tersentak, mata todoroki menatap dingin dan datar pada bakugo membuat suasana sekitar semakin mencengkam.
Benar selama beberapa hari ia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan deku.
Bagaimana kondisinya..?
Apa dia sedih ..?
Atau kegiatannya, ia benar benar bodoh. Kenapa ia sampai memikirkan si bodoh itu. Kenapa ia bisa merasakan..
Dadanya terasa..sesak ketika... memikirkan deku akan segera meninggalkan dirinya.
Kenapa?
_
_
Todoroki dan Lida benar ..., ia tidak benar Benar membenci deku. Tetapi yang diinginkan sekarang adalah bahwa deku membenci dirinya.
Bahwa nanti saat deku meninggal, dia tidak lagi bersedih karena bakugo. Dan melupakan bakugo.
Tetapi memikirkan itu sakit, bahkan saat mengatakan hal menyakitkan itu membuatnya tercabik-cabik.
_
_
Diluar dugaan deku berjalan pelan pelan. Padahal badannya seperti tulang. Bakugo berusaha menahan diri agar tidak membantunya..
Todoroki sibuk menenangkan Lida yang sedang menangis seperti anak kecil. Disaat seperti ini hanya todoroki yang bisa menenangkan nya.
_
_
Tak
Tak
"Ba..--"
Tiba tiba badannya terasa oleng dan hampir jatuh. Tetapi dirasakan nya badannya diangkat oleh sesuatu.
Deku menoleh ke samping dan melihat bakugo sedang memapah dirinya .
Deku menatap dalam diam, Pipinya memerah karena malu dan senang.
Senang akhirnya bakugo benar benar membantu nya dan tidak benar benar membencinya .
_
_
"Kesal!!, jangan jatuh begini. Kau berat bodoh!!" seru bakugo memandang khawatir tetapi tetap membantu deku.
Deku hanya terdiam menikmati saat bakugo bersamanya..
Sebentar saja..cukup sebentar. Itu membuat nya benar benar bahagia.
_
_