Mereka semua terdiam mendengar cerita dari Aera.
“Jadi ayah Ouryne sudah meninggal?” tanya Vella dengan nada tak percaya.
“Lebih tepatnya, ayah angkat. Dipikir-pikir lagi ini terasa menyedihkan, aku dan Ouryne jadi sama-sama merasa kalau kami di buang.” kata Aera sambil tersenyum dingin.
“Kalian tidak di buang!” sentak Querro tiba-tiba.
Aera mendadak terdiam, “jadi kalian benar-benar ada hubungan dengan kami dulu ya,” kata Aera.
“iya, kita dulu ada hubungan, dan bahkan sampai sekarang kita masih ada hubungan. Hanya saja, perpindahan dimensi membuat kalian di haruskan untuk mengingat sendiri apa yang kalian lupakan, jadi kami tidak bisa asal memberitahu saja, kami takut kalian kenapa-napa,” jelas Verro mencoba membuat Aera mengerti.
Aera tersenyum tipis, “aku mengerti, nanti aku yang akan membujuk Ouryne, lagian dia bukan tipe gadis yang bisa marah terlalu lama,” ucap Aera.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com