"Apa?!"
Ouryne terjengkang ketika mendengar teriakan serempak dari teman-temannya itu.
"Apaan sih, kenapa tiba-tiba teriak?!" seru Ouryne kesal.
Aera memegang bahu Ouryne dengan dramatis, "kamu serius?" tanya Aera dramatis.
Ouryne mengangguk canggung, wajah Aera sangat menggelikan menurutnya.
"Berhenti memasang raut seperti itu, kau membuatku inging menghancurkan wajahmu," cibir Ouryne.
Aera mendorong bahu Ouryne dengan kesal,"dasar jahat!" gerutu Aera kesal.
"Tapi seriusan deh, raja dan ratu memang masih hidup?" tanya Vella.
Ouryne mengangguk senang, gadis itu menunjukkkan jari manisnya yang di hiasi cincin.
"Kamu di lamar?!" seru teman-temannya kompak.
Ouryne melempar bantal sofa kepada mereka semua.
"Apa-apaan sih, ini tuh cincin yang aku pake buat ngomong sama mommy tadi," sentak Ouryne kesal.
"Serius?" tanya Lucyana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com