Vella berkali-kali mengecek lehernya yang terdapat sebuah tanda berbentuk sulur yang membentuk kelelawar.
“Bagaimana jika ada yang melihatnya?” tanya Vrlla gusar.
“Berhenti menanyakan hal yang sama berkali-kali, aku sampai muak mendengarnya,” seru Aera kesal dengan pertanyaan yang entah sudah berapa kali di lontarkan oleh gadis itu.
“Aku kan malu,” gumam Vella pelan.
“Kmu malu jadi mate Alexandre?” tanya Ouryne.
“Bukan begitu,” jawab Vella cepat.
“Berarti kamu menyukainya?” goda Flora/
Vella terdiam, dan reaksinya itu mengundang tawa dari teman-temannya.
“Vella kita jatuh cinta,” ledek Stella.
“Diam nona Agler,” sentak Vella pelan.
Stella mendegus kesal mendengar panggilan dari temannya itu.
“Wah, nona yang satu ini sekarang menjadi calon luna kami ya,” Ucap Lucyana meledek Stella.
Ouryne menatap teman-temannya dengan kesal, “kalian tidak mau sekolah?” tanya Ouryne sarkas.
Mereka semua langsung tersadar dan segera mengikuti Ouryne untuk menuju teleporter.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com