webnovel

44

Tha;

Selamat ya, Wiy atas keberhasilanmu memasak kangkung. Tidak sabar ingin segera menikmati hidangan sayur kangkungmu, Wiy. Di tempatku ini jarang sekali ada sayur kangkung dijual, Wiy. Aku biasanya kalau makan beli lauknya Bacem. Rasanya enak sekali! Kalau pagi-pagi aku juga sering beli nasi uduk.

Bedanya nasi uduk dan nasi goreng adalah adanya kecap, Wiy. Kamu belum makan nasi uduk, Wiy, kalau kamu makan kuyakin kamu suka. Dan lain kali cobalah belajar masak nasi goreng ya, Wiy? Aku suka sekali nasi goreng! Bolehlah ia jadi pengganti nasi uduk untuk sarapan pagi.

Oh ya, Wiy, kemarin aku ke gramedia. Aku belikan satu novel bagus untukmu, Wiy. Nanti akan aku kirim dan jangan lupa dibaca ya, Wiy? Bila ada waktu cobalah resensi atau sekadar review saja boleh lah. Dan kamu tahu, Wiy? Ternyata penantian kita tidaklah seberapa dibanding dengan penantian antara Qais dan Laila.

Mereka saling mencintai, saling merindukan, terpisah jauh. Akan tetapi karena perbedaan kasta mereka tidak berjodoh bahkan hingga ajal menjemput. Kita? Kedua orang tua setuju, tinggal bagaimana kita menyakinkan, melawan ego kita sendiri untuk terus sabar menanti waktu yang tepat. Kuharap kamu sabar ya, Wiy? Penantian kita tidaklah seberapa!

Bersabarlah dalam menunggu, Wiy. Kita adalah saling mencintai, saling merindukan dan saling menunggu. Okay, love you too, see you too.

***