"Tapi kemarin kau bilang aman?" Denis bertanya sambil menahan dia yang hendak memakai celana.
"Kemarin hari terakhir amannya," Faye menjawab malu-malu, "kau juga begitu liar." Menyerangnya sampai dua kali, keluar sebanyak empat kali di dalam. Bagaimana bisa ia tenang?
Denis terbatuk mendengar kata 'liar', "Jangan salahkan aku, Fay. Aku selalu kehilangan waktu saat melakukannya bersamamu."
Pipi Faye seketika memanas, "Kau ini." Ia memukul dada di main-main, "Sudah, aku harus membeli obat itu."
Denis tidak mendengarkan, tetap memegang tangan dia, menahan dia pergi.
"Denis." Faye memanggil memperingatkan.
"Kita bisa membelinya besok," Denis memberikan saran, kemudian membawa dia ke dalam pelukannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com