"Sejak SMP," Faye menyahut cepat, "aku dan Mia langsung akrab saat pertama kali kami bertemu."
"Begitu," Denis bergumam. Ia kembali cemburu, namun bukan pada Mia, melainkan pada persahabatan mereka yang begitu lama. Ia tidak pernah memiliki sahabat sejati, ia menutup diri semenjak insiden 'itu'. Ia dan Henry bisa bersahabat dekat karena ia butuh tempat tinggal pada awalnya.
Henry yang membuat pertemanan mereka bisa ada hingga sekarang.
"Kau baik-baik saja?" Faye bertanya penasaran.
Denis menolehkan kepalanya untuk menunjukan senyumnya, "Menurutmu?"
Menurutnya? Tentu saja Faye merasa ada yang salah, "Denis, kalau kau membutuhkan sesuatu. Kau bisa bilang padaku."
"Fay," Senyum Denis yang awalnya pahit, berubah tulus setelah mendengar ucapan dia, "Thanks."
"Tidak masalah."
***
Mia sudah sampai di restoran Faye, ia yang hendak keluar dari dalam uber, terkejut ada wartawan sudah menunggu di luar.
'Aku tidak percaya mereka ada di sini.'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com