Di perkemahan keluarga segel permata jade...
Setelah beberapa waktu menjelajahi lapisan pertama tanah kematian, Du Ze dan teman2nya segera kembali menuju perkemahan keluarga segel permata jade. Sesampai di sana mereka bertemu dengan kepala keluarga segel permata jade lalu berbincang2.
.....
Hari berlalu dengan cepat....
Kemudian hal yang di nanti2 akhirnya muncul, pintu masuk menuju lapisan ke tujuh tanah kematian akhirnya terbuka.
Para ahli yang berada di sekitar wilayah itu segera berbondong2 pergi memasuki pintu itu.
Dan beberapa menit kemudian...
Ribuan ahli dari berbagai praksi sudah memasuki pintu menuju lapisan ke tujuh tanah kematian.
Sedangkan kami akan segera memasuki pintu bersama2 dengan kelompok utama keluarga segel permata jade.
....
....
Di dalam lapisan ketujuh tanah kematian....
Terlihat ada banyak sekali orang dari berbagai ras dan keluarga di wilayah itu termasuk kelompok Du Ze.
Dan tak lama kemudian muncul beberapa orang bersayap hitam terbang di langit, mereka mungkin bawahan master nether.
Mereka kemudian memberi tahu para peserta seleksi seperti di dalam cerita aslinya.
Lalu tak lama kemudian muncul sebuah helembung air seukuran bola di depan setiap orang yang ada di sana.
Tes pertama seleksi ini adalah tes pengendalian kekuatan roh atau hukum. Seperti dalam cerita aslinya setiap orang harus menyuntikkan energi roh mereka ke dalam gelembung bola itu kemudian menyusuri benang yang ada di dalam gelembung bola tersebut. Tetu saja persaratan untuk lulus adalah membuat diameter benang setinggi satu kaki, jika kurang dari itu mereka tak akan lulus dan akan langsung di kirim kembali.
Tak lama kemudian ada banyak orang yang gagal dan langsung di kirim kembali pulang. Sedangkan yang masih tersisa di sana menjadi semakin gugup.
....
Saat ini Du Ze sedang mengamati sekelilingnya,sepertinya dia sedang mencari seseorang.
"Hm... Orang itu tak ada di sini." Du Ze kemudian beralih ke bola di depannya, perlahan dia mulai menyalurkan energi hukumnya. Dalam waktu singkat Du Ze telah membuat diameter benang setinggi sepuluh kaki dan itu terus berlanjut sampai2 itu terlihat seperti gulungan benang wol.
Penjaga bersayap hitam itu sangat kaget melihat ini, penjaga itu benar2 sedikit gemetaran karena kehebatan Du Ze. Sedangkan teman2nya yang lain hampir mengeluarkan bola mata mereka.
Du Ze kemudian berhenti dan bola di tangannya meledak di ikuti dengan semaran kembang energi roh, itu terlihat seperti petasan berwarna biru.
Setelah sekian lama akhirnya tes pertama selesai. Para peserta yang berjumlah ratusan ribu, sekarang hanya tersisa beberapa puluh ribu saja.
Dan penjaga itu kemudian mengumumkan kepada semua orang yang tersisa bahwa mereka lulus dan akan sega di kirim ke lapisan ke delapan tanah kematian.
Tak lama kemudian orang2 yang tersisa mulai hilang satu per satu dan muncul kembali di lapisan ke delapan tanah kematian. Itu mungkin terlihat seperti gurun dan juga hawanya sedikit berbeda dengan lapisan sebelumnya.
Di atas langit terlihat lagi seseorang besar dengan pakaian perang emas dan sepasang sayap putih. Dia mungkin adalah pemandu untuk tes ke dua.
Orang itu lalu memberi tahu semua peserta bahwa tes keduanya adalah bertahan dan mengembangkan diri selama sepuluh hari di dalam sebuah menara api yang tak jauh dari gurun itu. Dan persaratan lulusnya adalah siapa yang perkembangannya mencapai tingkat mental anatta akan lulus tesnya.
Setelah pemandu itu selesai menjelaskan semua tentang tes ke duanya, mereka yang sangat bersemangat segera bergerak menuju menara api itu.
....
"Teman2 ayo ikuti aku." Kata Du Ze kemudian menjulurkan tangan kanannya ke depan dan tiba2 celah ruang selebar dua pintu terbuka. Ya ini adalah hukum ruang dan waktu yang Du Ze pahami.
Namun untuk sekarang penggunaannya terbatas. Dia hanya bisa menggunakan ini sampai jarak mata memandang dan Du Ze belum bisa menggunakannya sesuka hatinya.
Teman2nya semua sangat kaget melihat keahlian Du Ze. Mereka sangat memuji kehebatannya, sedangkan Lu Piao iri dengannya.
"Wah! Aku tak menyangka kamu menguasai hukum juga, dan itu adalah hukum yang sangat kuat!" Puji Nie Li
Setelah itu mereka semua berjalan memasuki portal itu dan segera tiba tepat di depan pintu menara.
Pemandu berbaju emas itu tersenyum melihat keahlian Du Ze....
.....
Beberapa waktu kemudian.....
Di lantai pertama menara sudah ada sekian banyak orang dan tekanan di sini kurang menantang bagi Du Ze dan teman2nya. Mereka kemudian melanjutkan menaiki lantai dua. Sebelumnya Duan Jian sempat membuat heboh, karena dia tiba2 terbakar oleh api hitam. Semua orang berpikir dia akan segera mati namun Duan Jian malah bahagia karena berkat api itu kekuatannya meningkat.
.....
Di lantai dua....
Setelah mendaki tangga mereka akhirnya sampai di lantai dua. Ada sekitar ratusan orang yang ada di sana.
Du Ze kemudian menoleh kesana kemari sampai akhirnya pandangannya tertuju pada seorang pemuda yang memakai kimono panjang berwarna coklat dengan rambut abu abu. Pemuda itu memandang ke arah Nie Li lalu tak lama setelanya tertuju pada Du Ze.
Mereka berdua kemudian saling tatap sampai akhirnya Pemuda itu mengalihkan pandangannya dari Du Ze.
Berjalan, Du Ze berjalan mendekati orang itu dan segera duduk di sebelahnya.
"Tak ku sangka kita akan bertemu di sini 'Raja Iblis'." Sapa Du Ze
Ya, pemuda itu adalah Raja Iblis. Mengetahui identitasnya yang tiba2 di sebut dia sedikit kaget, namun dia hanya diam saja lalu dia memandang Du Ze dengan sedikit minat.
"Hm... Untuk seukuran bocah 15-16 tahun kau cukup berbakat." Raja iblis
"Hehe... Maaf, aku masih empat belas tahun." Du Ze
"Hmm..." Raja iblis
"Ngomong2, jangan sentuh teman2 ku dan kota kemenangan. Jika tidak aku akan memusnahkan serikatmu sampai ke akar2nya. Sampai jumpa, hehe.." Du Ze kemudian bangun dan segera pergi menunju lantai tiga.
Sedangkan Raja iblis hanya memandangnya dengan dingin dan kebencian terpancar di matanya.
.....
Saat Du Ze sampai di lantai tiga, dia di sambut dengan raungan seekor naga yang terikat rantai. Seperti dalam cerita aslinya Nie Li mengambil binatang iblis ini dan menjadikannya roh iblis kedua Du Ze.
"Hm... Mahluk ini. Binatang iblis kirin..." Du Ze kemudian mendekati binatang iblis itu.
Dia juga memberi tekanan yang sangat tinggi pada binatang iblis itu sehingga membuatnya berlutut dan gemetaran.
Du Ze kemudian meletakkan telapak tangannya di atas kepala iblis kirin. Beberapa detik kemudian sebuah cahaya memacar dari tangannya dan beberapa pola prasasti keluar dan menjalar di setiap tubuh monster kirin.
Tiba2 tubuh iblis kirin itu bercahaya terang dan sedikit demi sedikit berubah menjadi segumpal roh. Du Ze kemudian memasukkan rob iblis kirin itu ke dalam bola keristal setelah itu dia menyimpannya di cincin.
Kemudian Du Ze berjalan dan melanjutkan untuk menaiki tangga dan menuju lantai empat...
.....
......
........