"Um ... baiklah kalau begitu aku tutup teleponnya ya, sampai jumpa nanti malam," ucap Darrel yang ingin menyudahi teleponnya.
"Ya baiklah sampai jumpa."
Ketika panggilan telah di sudahi, Eric yang sejak tadi hanya terheran melihat kedekatan mereka, akhirnya ia pun bertanya. "Hey, begitu cepat? Hanya seperti itu? Bisa-bisanya kalau kamu mengajaknya langsung melalui telepon, dan itu suaramu sendiri. Bagaimana jika nantinya ketika ia tahu kalau yang datang adalah diriku?"
"Santai saja, brother. Aku yakin dia akan mengerti, dan paham dengan tujuan ku. Yah ... meskipun mungkin saja dia akan marah atau kesal, tapi siapa salah kan kita hanya perlu mencoba dulu. Lagipula kamu ingin memberikannya kejutan ya sudah kejutkan dunia Eliza dengan itu," ucap Darrel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com