webnovel

Chapter

Mengetahui tentang hubungan saya dan Archmage muda, semua kesalahanku membawa kita pada perang pada masa kakek moyang kau. Ini hanyalah penebusan yang bisa kulakukan sampai saat ini, kakek moyangmu juga menerima permintaanku."

Matthias terdiam mendengar kenyataan yang membuatnya terkejut, tidak. Dia sudah terkejut sejak Archmage muda itu menyebut Lucas dengan panggilan ayah, selama ini semua orang ketahui jika sang mage king tidak mempunyai istri maupun anak.

Namun nyatanya, ada saat dimana mage king mencintai seorang wanita yang mana dia adalah perempuan yang akan melahirkan petaka dari rahimnya.

Demi melindungi putrinya, mage king menyembunyikan putrinya agar tak ada seorangpun yang melukainya.

Tetapi nyatanya, pilihan yang diambilnya juga adalah sebuah kesalahan besar. Seharusnya Lucas bisa menerima sembari memberikan kasih sayang pada sang putri, tapi kini semua sudah terjadi.

Yang bisa Lucas lakukan adalah memohon maaf juga menebus dosa, yang bahkan tak akan mendapatkan maaf dari putrinya.

"Jadi semua yang terjadi, karena putrimu?" Matthias masih tidak percaya dan bertanya untuk kedua kalinya.

"Ya."

"Wow! Dan semua itu juga mengikatku dan Alexa?!!"

"Maaf soal itu..."

Matthias sontak berkacak pinggang, dia mulai gelisah sambil mengusap bibirnya.

Matthias benci mengakui kalau hidup Alexa akan terus dalam bahaya karena terikat dengannya, tak habis pikir. Tapi jika bukan Alexa, Matthias pun tak akan pernah hidup dengan baik.

Perempuan itu terikat takdir dengannya, meski begitu malapetaka mengikuti karena orang yang memiliki hati hitam.

"Bagaimana cara agar aku bisa melindungi Alexa?!" Tanya Matthias dengan wajah gelisah.

"Tidak ada, takdir tak bisa kita hindari. Tak semua bisa aku beritahu, masa depan itu sebuah rahasia. Beberapa aturan membuat aku tak bisa ikut campur untuk menghindarinya, itulah sebabnya. Penyihir hitam adalah sebuah bencana karena memaparkan semua masa depan yang ia lihat, kita harus menghentikannya menghancurkan dunia untuk balas dendam."

Matthias kemudian menatap sang Archmage muda, dia terlihat muda tapi sebenarnya umur aslinya adalah 150 tahun. Lucas juga tak bisa berbuat apa-apa, tatanan dunia menjadi tidak seimbang karena adanya penyihir hitam yang tak merahasiakan masa depan yang dilihatnya.

Kemungkinan paling parah, dia yang terluka terakhir kali menemukan naga merah yang tengah sekarat kemudian membuat kesepakatan. Penyihir hitam, sihir hitam dan juga mengobati jantung naga membutuhkan pengorbanan yang besar. Bahkan bisa membunuh ras lain hanya untuk kepentingan mereka.

"Saya menyarankan untuk membatalkan keinginan luna untuk mengembara, kita semua tau. Takdir mengikatnya dengan anda, jika dia menjauh kemungkinan dia terluka sangat besar ketimbang saat dia berada dalam jangkauan anda." Ucap Lucas memberikan saran pada sang alpha yang tengah bertengkar dengan batinnya sendiri.

Sebenarnya Lucas awalnya setuju, namun dari apa yang Gwen katakan. Alexa yang pergi berkelana hanya akan memperbesar kecelakaan dimasa depan, karena Alexa adalah kunci dari semua masalah dalam kerajaan. Tanpanya semua itu hanya akan membutakan pandangan, seperti sebelumnya.

Gwen mengetahui jika hutan peri akan di serang, tetapi dia tak pernah memberitahukan pada siapapun sampai luna ditemukan. Sebab itu adalah persoalan yang akan mempertemukan alpha juga luna, jika dia ikut campur maka ikatan yang terjalin tidak akan pernah terlihat oleh kedua orang itu.

Gwen juga sebelumnya menelan sendiri kenyataan itu, sampai akhirnya mendengar kalau hutan peri di serang. Bahkan sebelum terjadi serangan, Gwen sudah memaksa sang mage king untuk datang melaporkan potongan mimpi miliknya kepada sang alpha.

"Apalagi kali ini, di luar sana. Lizard sudah menguasai daerah terpencil, dan dikatakan mereka melanggar peraturan yang sudah dibuat oleh alpha sebelumnya. Mereka menyantap daging ras lain, kembali menjadi lizard kanibal bahkan lebih kejam dan liar. Ras lemah yang masih hidup mereka santap secara hidup-hidup!" Jelas Lucas menjelaskan perkara lain yang datang bersamaan dengan masalah utama.

Setelah kejadian hutan peri dibantai oleh prajurit naga merah, tabir yang tersembunyi di temukan dengan mudah. Banyak ras yang lemah dan memiliki kekuatan batu stone dalam inti mereka menghilang dari wilayahnya, beberapa bahkan ditemukan sudah dalam keadaan membusuk tubuhnya.

Ini mengerikan, mereka harus segera menemukan persembunyian raja naga merah dan si penyihir hitam.

"Saya meyakini, si penyihir hitam membantu pemulihan jantung raja naga merah untuk bangkit. Namun karena ketika dia hampir berhasil menyempurnakan jantungnya, anda datang dan kembali membelah jantung naga merah setelah kejadian serangan yang prajurit naga merah lakukan pada ras peri." Ucap Gwen ikut menimpali.

Gwen menatap Matthais dengan penuh keyakinan, dia tak goyah melihat sang alpha yang tinggi besar, dia mendongak tanpa ketakutan. Bahkan saat yang lain mulai menangis didalam hati, hanya Gwen. Anak kecil yang bahkan tak takut dengannya, aura yang bisa dia tahan. Dia menggunakan barrier yang menyerupai air, menyelubungi seluruh tubuhnya untuk menahan aura intimidasi yang mendorong serigala yang merasakannya meringis dan mengaum kesakitan setelahnya.

"Aku tidak bisa memberikan jawaban pasti jika Alexa mendengar ini, mungkin dia tak akan terima. Karena sebenarnya, ada ambisi yang tidak aku ketahui apa. Ambisi untuk melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri setelah mendapatkan kekuatan absolut miliknya sendiri, setelah hidup sebagai orang lemah yang terbuang..." Jelas Matthais sambil mengusap wajahnya agak frustasi.

Sejak Alexa terikat takdir dengannya, malapetaka dan dendam masa lalu mengikut. Namun jika dia berada jauh dari Matthias, Alexa juga akan mendapatkan gangguan lebih parah dari saat bersama dengan Matthias.

"Tidak perlu terlalu di paksakan, anda bisa berbicara setelah luna pulih." Kata Lucas mencoba meringankan beban pikiran sang alpha.

Matthias mengangguk, ketiga orang di dalam ruangan itu tidak menyadari seseorang tengah mendengar dari luar kamar. Ketiganya lupa membuat penghalang agar tak ada orang luar yang mendengar pembicaraan mereka, terlalu cemas membuat mereka ingin cepat menyampaikan dan menyelesaikan masalah.

"Sungguh mengejutkan..."