" Dan sekali lagi lo salah besar! Vina sangat mencintai gue! Dan cintanya sebesar cinta gue ke dia!" sahut Max tegas. Sekali lagi Netta secara tiba-tiba mencoba mencium bibir Max dan kali ini dia menyesap bibir seksi itu. Dan entah sengaja atau tidak, sesaat Max seakan membalas sesapannya dan membuat perasaan Netta bahagia bagai terbang ke angkasa. Dia merasa dunia berhenti berputar sepersekian detik dan kembali merasa ribuan kupu-kupu menggelitik di dalam perutnya saat dia merasakan Max membalas ciumannya. Dan perasaan Netta langsung hancur tak berbekas saat itu juga, ketika Max menggigit bibirnya dan menangkup wajahnya.
" Jangan pernah... melakukan sesuatu... yang memalukan dan menjatuhkan harga diri lo... sebagai seorang perempuan lagi! Karena gue... benci... dengan wanita murahan! Dan sekali lagi gue bilang..., gue seorang Maximiliano Smith, sangat... sangat... sangat mencintai Vina sebagai istri gue!" tutur Max patah-patah lalu melepas wajah Netta dengan keras. Sontak tubuh Netta bergetar, dia merasa Max telah membunuhnya dengan kata-katanya itu. Dan saat ini dia merasa dirinya adalah benar-benar seperti seorang jalang.
" Heh! Lo pasti menganggap gue murahan! Tapi lo akan melihat nanti!" jawab Netta lalu pergi meninggalkan Max dengan berlinang airmata.
Hari ini adalah untuk kesekian kalinya Netta mempermalukan dirinya sendiri dihadapan Max, menjadikan dirinya seperti seperti seorang rendahan, tapi pria itu bergeming. Max adalah suami Vina yaitu sahabat sejati Kenzi, kakak Netta. Netta sangat tergila-gila dengan Max sejak Vina memperkenalkan mereka setahun yang lalu. Entah mengapa Netta bisa jatuh cinta pada pandangan pertama pada Max. Siapa yang tidak jatuh cinta pada pria sempurna seperti Max.
Maximiliano Smith atau dipanggil dengan Max adalah anak sulung dari Seno Handoko dan Grace Smith, Seno Handoko adalah pemilik perusahaan Real Estate dan perbankan, sedangkan Grace Smith adalah seorang Model dunia dan juga pemilik banyak toko perhiasan di dunia. Max memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Axelano Smith yang dipanggil Axel yang saat ini kuliah ditempat yang sama dengan Netta. Sedangkan Arnetta Johanson yang dipanggil dengan Netta sendiri adalah anak kedua dari Alex Johanson dan Dina Malika. Alex adalah seorang pengusaha pertambangan emas dan Dina adalah seorang pengusaha pakaian yang telah memiliki pabrik dimana-mana. Netta memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Kenzi Johanson yang merupakan CEO disalah satu perusahaan Alex, papanya.
Maafkan gue Netta, gue bukan tipe laki-laki seperti itu! Gue mencintai Vina sejak kecil, karena hanya dia yang selalu ada disisi gue saat gue sendiri! batin Max. Ervina Kusuma dipanggil Vina adalah anak pertama dari Panji Kusuma dan Mustika Diningrat, Panji adalah seorang keturunan ningrat berdarah biru yang memiliki usaha garment batik dimana-mana, sedangkan Tika adalah seorang desainer ternama yang telah memiliki butik dimana-mana juga. Vina memiliki adik laki-laki bernama Bayu Kusuma dan kebetulan juga kuliah di kampus yang sama dengan Netta.
Vina dan Max dulu adalah tetangga saat mereka di Yogja, kemudian mereka berpisah saat Max harus meneruskan pendidikannya di Amerika dan Vina di Aussie. Mereka bertemu kembali setahun yang lalu saat perayaan ulang tahun kakek Vina dan Max langsung menyatakan cintanya pada Vina. Saat Vina menerima pernyataan cinta Max, dia langsung melamar gadis itu dan dengan senang hati Vina menerimanya. Dan Vina saat ini bekerja di salah satu butik milik mamanya yang berada di jakarta.
" Apa dia tidak akan kenapa-kenapa, Bos?" tanya Feri, asisten Max.
" Dia akan baik-baik saja! Dia wanita yang kuat!" jawab Max.
" Bos sangat yakin! Bukannya ini sudah ke sekian kalinya dia datang?" ucap Feri.
" Iya!" jawab Max.
" Kenapa Bos tidak menyuruh security menahan dia saat masuk kesini?" tanya Feri penasaran.
" Aku tidak mau sampai Vina tahu jika terjadi keributan disini akibat kedatangannya!" jawab Max lagi.
" Kalau begitu bilang saja pada Pak Ken tentang adiknya!" kata Feri.
" Tidak! Maksudku aku tidak mau dia dipermalukan, Fer! Bagaimanapun dia adalah adik dari sahabat istriku!" kata Max lagi seakan tidak rela jika kedatangan Netta diketahui sang kakak. Feri hanya terdiam mendengar jawaban Max, dia merasa Bosnya menyembunyikan sesuatu.
" Apa Bos tahu jika seluruh karyawan laki-laki membicarakan dia?" tanya Feri.
" Apa? Kenapa?" tanya Max penasaran dan ada nada kemarahan disana.
" Mereka bilang dia cantik dan... seksi! Banyak yang berencana mendekatinya!" kata Feri. Max yang mendengar hanya diam tanpa ekspresi sama sekali, dia takut Feri menyadari sikapnya jika dia melakukan sesuatu. Awas saja kalo sampai ada yang melakukan itu! batin Max. Save by the phone!
Ponsel Max berdering, nama My Love tertera di layar ponselnya, membuat Max tersenyum senang.
" Sayang!" M
" Sayang! Jadi makan siangnya?" V
" Jadi, dong!" M
" Aku jemput satu jam lagi, Ok?" V
" Ok, sayang! I love you!" M
" I love you too!" V
Max mematikan panggilan dari Vina dan memasukkan ponselnya ke dalam jasnya.
" Kita meeting sama Dean dulu sebentar, lalu aku akan makan siang dengan Vina!" tutur Max sambil berjalan keluar dari ruangannya. Lalu mereka naik mobil menuju ke Hotel Mulia untuk melakukan meeting.
Sementara Netta yang sedih karena dikecewakan sekali lagi oleh Max, memilih pergi ke pantai dan menangis di dalam mobilnya seperti biasanya.
" Kenapa kita bertemu saat kamu akan menikah dengan dia, Max? Dan kenapa aku harus jatuh cinta kepadamu? Kenapa bukan orang lain? Kenapa Max? Kenapaaaaa?" teriak Netta.
Siang itu setelah untuk kesekian kalinya Netta datang dan pulang dengan wajah sembab, Max selalu diam seribu basa dan Feri merasa ada sesuatu dengan Bosnya.
" Apa Bos sadar dia selalu datang pada tanggal 7 dan 21?" kata Feri.
" O, ya? Aku tidak pernah memperhatikannya!" kata Max mengerutkan dahinya.
" Ada apa dengan tanggal itu?" tanya Feri.
" Entahlah! Hanya dia yang tahu!" jawab Max menaikkan bahunya tanda tidak tahu.
Max memikirkan perkataan Feri tentang kedatangan Netta setiap tanggal 7 dan 21. Ada apa dengan tanggal itu? Max mencoba mengingat sesuatu, Feri melihat gerak-gerik Bosnya lewat spion. Jika memang kamu tidak memiliki perasaan sedikitpun ke Netta, kenapa selama ini kamu selalu membiarkan dia datang ke kantor dan menghabiskan waktu hingga 10-15 menit di dalam, Bos! Apa kamu sebenarnya menyukai dia? Atau bahkan jatuh cinta padanya? batin Feri mencoba menepis pikirannya. Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya. Jika kamu tidak bisa membahagiakan Vina, aku akan dengan senang hati mengambil alih tempatmu, Max! batin Feri. Feri adalah teman baik Max, dia mengenal Vina saat Max mengundangnya untuk menghadiri pesta pertunangan mereka dan saat melihat Vina dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Sayang sekali Vina lebih memilih Max yang kaya-raya daripada dia yang memang hanya anak seorang pengusaha menengah saja.
" Pasti itu!" ujar Max ambigu.
" Ada apa Bos?" tanya Feri.
" Aku baru saja menyadari yang kamu katakan tadi. Aku ingat, jika tanggal 7 adalah pertama kali Vina memperkenalkan aku sama dia! Dan tanggal 21 adalah saat kita nolong dia di club malam itu!" kata Max. Feri mencoba mengingat hari itu.
" Ah, ya! Saya paham, Bos!" kata Feri melihat Bosnya yang sedang menatap ponselnya.