"Lihat! Apa itu!?" Seseorang menunjuk ke arah perbatasan dan berseru. Kerumunan yang baru saja dikejutkan oleh kuburan besar yang bisa menelan cangkang menjadi sadar. Pada posisi serangga perbatasan, dalam lendir merah darah di tanah, selusin cacing tubuh bagian atas yang ramping dan panjang dibor keluar, seperti ular. Mereka memutar tubuh mereka dan berdiri dari bawah yang gemuk. Dia menelan bola drum, berakselerasi melalui puluhan meter, tubuh berbentuk batang yang sedikit membungkuk, dari atas mulut serangga, menyemburkan bola api yang menyilaukan, bergegas ke langit di atas Sungai Biru, membawa Api yang berkobar dengan keras mendekati Kota Bogor!
"Bersembunyi!" "Bersembunyi!" ... Tidak tahu tentara mana yang masih berteriak dengan patuh, mengingatkan para perwira dan prajurit dari seluruh divisi di garis pertahanan barat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com