"Ada apa?" Tanya Dika tak bisa dijelaskan, masih terjebak dalam topik dengan Wanita bercadar.
Kakek Darma membuat isyarat, dan mengatakan itu tidak benar, dan akhirnya berkata langsung, "Aku akan mati!"
"Aku akan mati?" Dika terkejut. Meskipun wanita bodoh itu pusing di sepanjang jalan, dia tidak mati sampai tadi malam. Paling-paling, luka lama kambuh. Dia dan lentera rumput kecil selalu meski begitu, dia tidak peduli.
Lagipula, Dika hanya berencana berjalan sedikit lebih jauh dengan orang-orang ini, jauh dari hutan tanaman, lalu pergi sendiri. Identitasnya terlalu berbahaya, apalagi sekarang dia sudah terungkap. Bersamanya, jangan bilang ya. Manusia biasa tidak bisa bertahan bahkan di seluruh kota api.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com