webnovel

Taman Air Merah

Theodor memilih pesta ulang tahun tak biasa. Theo dan kekasihnya Nauctha sebenarnya memilih Tovkla Water Park sebuah wahana taman air out door berada di Ibu Kota tetangga sebut saja Detulca. Namun, karena suatu hal yang tak terduga mobil yang mereka tumpangi mengalami masalah. Akhirnya mereka liburan di Winter Water Park sebuah wahana taman bermain out door yang di dominasi warna putih dan biru di kota kelahiran mereka, bernama Alustra. Teror dimulai ketika mereka akan mencoba wahananya. Seorang hantu Wanita menyamar menjadi salah satu pengawas wahana taman bermain tersebut. Ada motivasi apakah sang hantu menampakkan diri pada mereka?

Yi_EunSha · สยองขวัญ
เรตติ้งไม่พอ
56 Chs

Menjadi Perisai Untuk Siapa? 1

Setelah bunyi sirene ini, terdapat 10 orang berbaris dan berlari ke arah Sergei dan rekannya. Beberapa dari mereka terus berlari menuju Eve dan Theo sementara yang lainnya berhenti di dekat Sergei, diam menunggu perintah selanjutnya.

Karena kaget dan tubuh yang kaku, Eve dan Theo tak dapat berkutik. Ketika kedua pergelangan tangan mereka akan di tarik paksa ke suatu tempat, diwaktu bersamaan kedua manusia ini merasa ada yang sedang menembus tubuh mereka.

"..." keduanya masih beku ditempat yang sama. Sementara mata mereka melihat ada dua orang Pria berumur sekitar 27 tahun di tarik paksa menjauh dari Eve dan Theo.

"Hah," suara Eve tertahan ketika dia merasakan sesuatu menembus tubuhnya sekali lagi.

Diandra!! itu Diandra yang kali ini menembus tubuh Eve dari belakang. Dia berlari ingin mengejar Sergei dan komplotannya. Tetapi langkah kakinya tertahan.

"Putraku. Aku yakin kau masih hidup" tiba-tiba suara Marcus terdengar jelas di telinga Theo.

Bahkan Pria muda ini merasakan untuk kedua kalinya juga, sesuatu menembus tubuhnya, berdiri tepat di tempat yang sama dengan Theo berdiri sekarang.

"Dengar. Suatu hari nanti, kemampuan darahmu, dapat menunjukkan jati diri keluarga kita"

"Kalau kau menerima pesanku sekarang, aku tidak yakin, aku masih hidup untuk dapat memelukmu Nak. Sebagai Dad, kumohon dengarkan ini baik-baik."

" Ikuti kami sekarang, dan kau akan menemukan barang bukti yang kau cari. Temukan itu, dan hancurkan organisasi Otra. Keluarlah dari sini secepat mungkin" Marcus masih berkonsentrasi membuat pesan rahasia untuk Putranya yang hilang. Berharap pada suatu hari, pesannya akan tersampaikan.

"Marcus!! Apa yang kau lakukan?! kita harus segera menyelamatkan mereka!! mengapa kau diam saja disitu?!" protes Diandra, menoleh ke belakang sambil menatap ke arah Theodor.

Theo merasakan tubuhnya berdesir dingin membuat tulangnya menjadi begitu linu ketika Marcus mengambil langkah menjauhi Theo, mengikuti ke mana Diandra pergi. Pria muda itu tanpa berpikir panjang mengikuti arah Diandra dan Marcus pergi.

"Hey!! ini adalah ruang dimensi milik Sergei. Bagaimana jika Sergei ingin kau benar-banar mrmpercayai tipu dayanya menggunakan Dad kandungmu?! Sadarlah segera!!" teriak Eve mencoba menahan Theo agar tidak masuk dalam jebakan berikutnya.

"Hubungan darah tidak dapat menipu. Itu benar-banar pesan dari Dadku!!" balas Theo.

Dirinya tidak mampu memberi tahu alasan, mengapa merasa sangat yakin terhadap Marcus yang dilihatnya kali ini. Karena Theo sangat terdorong oleh reaksi tubuh dan pikirannya, ketika Marcus berada di dekatnya tadi.

Eve menarik Theo hingga punggung mereka membentur dinding. Tak jauh dari mereka berdiri, Diandra dan Marcus sedang memata-matai Sergei dibalik puluhan rak besi.

"Siapa nama temanmu? yang bisa berbicara dengan roh?" bisik Eve ikut mengawasi gerak-gerik Sergei dan temannya.

"Lucas? untuk apa kau bertanya soal dia?" tanya Theo menatap heran pada Eve. Dalam diam gadis ini hanya tersenyum. Dia memikirkan nama, dan wujud Lucas lalu menyebut namanya.

"Lucas... Lucas Kelf...di sini kami membutuhkanmu"

==================================

Di dunia nyata, semua orang merasa cemas. Satu jam berlalu tetapi Hisashi dan Amarru hanya diam membaca mantra. Tak ada seorang pun yang tahu keadaan Theodor dan Eve sekarang. Lucas berdiri membuat Zack, Kabil, Kenatt dan yang lainnya berusaha memberi kode pada Pria muda bersumbu pendek itu, untuk tetap diam dan kembali ke tampat duduk semula.

Seperti julukannya, si sumbu pendek tak peduli dengan peringatan teman-temannya. Dia sudah lama ingin mempertanyakan keadaan Theodor pada Hisashi. Dia menepuk bahu Hisashi dan hawa dingin membekukan jiwa menembus pori-pori telapak tangannya hingga ke ujung rambut.

"Lucas...Lucas Kelf... di sini kami membutuhkanmu"

Deg!!

Ini...suara Eve? mengapa aku mendengar suara Eve? batin Lucas merasa dirinya mulai berhalusinasi.

Keributan mulai tercipta begitu lampu, di perpustakaan keluarga Theo, menjadi padam. Beberapa detik kemudian lampu kembali menyala, bertepatan dengan kedua kelopak mata Hisashi terbuka lebar.

"Siapa yang menepukku tadi?" Hisashi menatap tajam ke arah pemuda yang duduk berjejeran.

"Hey, ke mana Lucas? tadi dia tepat di depanmu. Dia baru saja mendekatimu dan menghilang?!" panik Kabil Hanan mulai heboh.

"Kau bilang hanya orang yang memiliki kemampuan khusus yang akan di lirik Sergei. Tetapi mengapa Lucas kami juga diambil?" Protes Zack geram.

Sebenarnya Sergei ingin memakan, berapa korban jiwa lagi?! pikir Zack tak habis pikir.

"Gadis nakalku yang membawanya pergi. Jangan khawatir. Saat dia merasa tidak mampu menghendel masalah, dia akan menggeretku juga kesana" kekeh Hisashi seakan menghilangnya Lucas bukanlah masalah genting.

"Maksudmu ini perbuatan Eve?" Ferghus menaikkan alis kanannya meminta penjelasan. Hisashi hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

"Daripada pikiran kalian kosong, berdoalah sesuai keyakinan kalian masing-masing. Doakan mereka bisa menyelesaikan mimpi buruk kalian" kata Hisashi tenang, lalu bermeditasi kembali.

Mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang berani mengganggu meditasi Hisashi. Padahal menghilangnya Lucas bukan karena mengacaukan meditasi atau mantranya. Melainkan hanya karena Eve sedang membutuhkan kehadiran Lucas.

Jadi, meski mereka berusaha berada sejauh mungkin dari Biksu tersebut, jika Eve memanggil, maka mereka akan tetap datang pada Eve.

Dimensi lain.

Lucas merasa lemas begitu dia sampai ke tempat luar biasa asing baginya. Kedua kaki Lucas mulai melemah dan berakhir jatuh terduduk di atas lantai. Ya, sekarang Lucas tiba di ruang dimensi buatan Sergei. Atas panggilan sepihak Eve yang kini berada tepat di samping Lucas.

"Bangun dan perhatikan siapa yang bersembunyi di balik rak besi di sudut sebelah sana." pinta Eve setelah menyadari kedatangan Lucas.

"Apa Sergei menculiknya juga kemari?" bisik Theo terkejut menyadari kehadiran Lucas.

"Aku yang membawanya kemari" jawab Eve sambil membantu Lucas berdiri.

Dengan sangat berhati-hati Lucas mengintip dibalik dinding. Menatap dua sosok yang jelas dia kenal.

"Marcus?" gumam Lucas tak percaya pada apa yang dia lihat.

Ini aneh. Saat Dindra dinyatakan meninggal, setelah itu ruhnya menghilang tanpa jejak. Bukankah Marcus meninggal sebelum Diandra? tetapi mengapa ruhnya dapat selalu berada di sekitar Theodor tanpa rintangan? pikir Lucas mencoba mencari jawaban.

"Apa kau bisa merasakan itu benar Marcus?" Eve ingin kepastian.

"Apa yang kamu bicarakan huh? itu jelas masa lalu dari Diandra dan disampingnya Marcus" kata Lucas yakin.

"Jadi yang kita lihat ini masa lalu Diandra dan Marcus? bukan ilusi yang diciptakan Sergei?" Eve memicingkan mata ke arah Lucas.

"Perlu ku luruskan. Awalnya Sergei memang menjadikan ini perangkap untuk kalian berdua. Masalahnya, masa lalu yang di perlihatkan Sergei ini memiliki kelemahan. Aku bisa melihat bahwa roh Marcus mencoba mengecoh jebakan yang dibuat Sergei" jawaban Lucas jelas menyatakan bahwa, Marcus yang sedang berusaha berkomunikasi dengan Theo, adalah asli roh Marcus. Bukan hanya sekadar cerminan masa lalu Marcus ketika beliau masih hidup.

"Ta-pi, kalian tidak mengalami apa yang terjadi padaku dahulu kan? mereka yang ada di tempat ini bisa berkomunikasi bahkan melukai kalian?" tambah Lucas bergidik ngeri.

"Awalnya kami pikir demikian. Ternyata mereka jelas tidak menyadari keberadaan kami. Kecuali Dad Theo" jawab Eve pelan.

"Apa? Marcus bisa melihat kalian?"

"Bukan. Beliau menyadari kehadiranku" tandas Theo.

Deg!!

Lucas tertegun menyadari Marcus menoleh kearahnya. Dia menatap tajam ke arah Lucas. Tak lama kemudian Marcus menoleh kembali ke arah Sergei dan rekannya berada. Sedang berusaha menjadikan dua sanderanya sebagai bahan eksperimen.

"Guys..., ini tidak sesederhana itu. Sergei ingin menangkapmu tetapi Marcus berusaha melindungi kalian berdua. Beliau membuat keberadaan kalian tersamarkan. Masalahnya sekarang, karena ulah Eve membawaku kemari, Sergei jadi tahu ada penyusup masuk ke mari tanpa permisi" tandas Lucas dengan wajah memucat.

Bagaimana tidak? nyawanya!! ya, hanya nyawanya yang berada dalam bahaya.

Lucas tak bisa menyalahkan Marcus. Karena roh Marcus tidak menyangka harus melindungi manusia lebih dari dua orang. Akibatnya dia menghimpun kekuatan penuh untuk menyembunyikan keberadaan Theo dan Eve. Jika Marcus mencoba juga melindungi Lucas, maka kekuatannya akan menghilang untuk sementara waktu!!

justru kalau dipaksakan, keberadaan Theo dan Eve malah bisa langsung diketahui Sergei.

Setelah Sergei menyuntikkan cairan kimia pada dua korban tak berdayanya, yang terbaring lemas di atas tempat tidur labnya, Sergei mengendus bau seorang penyusup!!