Paginya aku terbangun karna suara berisik dari luar kostan,aku tidak peduli apa yang sedang terjadi diluar aku langsung membuka pintu kamar mandi, terdiam agak beberapa menit karna kalian tau siapa yang suka mandi dengan air yang terbilang kotor dan agak berbau. setelah kesadaranku sepenuhnya kembali barulah aku mulai membuka satu persatu pakaianku dan mulai menimba air hingga mengguyuri bagian tubuh dari rambut hingga bagian bawah,terasa segar namun yang menyebalkannya bau airnya sungguh mengerikan ada bau bau karat dan juga agak berminyak namun itulah hidup aku tetap mensyukurinya.
selesai mandi aku langsung mengenakan baju kaos putih dengan gambar kelinci pink didepannya dan juga celana pendek sepaha, harus aku akui aku sangat menyukai apa saja tentang kelinci mereka imut dan juga berbahaya di suatu waktu, ahh ya ampun aku masih teringat kejadian semalam waktu aku hampir di pecat dari pekerjaanku gara-gara om-om si mata keranjang itu,inginku congkel habis keluar kedua matanya dan untung saja dia cuma mendapat cacian dariku dan itu hampir membuatku kehilangan pekerjaanku.
tookk...tokkk..... "hanaaa.... hanaa....." seru seseorang dari luar dengan heran aku pun melangkah kearah pintu dan membukanya pelan,dan ternyata itu ibu kost yang lumayan cerewet bila aku telat sehari saja memberikan uang sewanya "ada apa buk? seharusnya baru besok kan aku bayar uang sewa?" tanyaku dengan malas dan juga dengan sedikit heran saat itu juga dia tersenyum"tidak sayang,,ada seseorang yang mencarimu dan telah menunggu selama 1 jam diluar untung kau cepat merespon dan membukakan pintu,kasian dia..."katanya menggantung dan sosok yang sangat aku kenali muncul dari belakang ibuk kost ,ya dia pria brengsek yang hampir menabrakku semalam, namun saat aku akan menutup pintu dengan cepat ia menahan nya seakan akan dia tau apa yang akan aku lakukan.
ohhh astaga! "ada urusan apa kau kemari?"tanya ku tanpa basa basi lagi dan tampak ibuk kost tadi sudah pergi entah kemana dan aku tidak peduli,dan baru aku sadar ternyata si bajingan itu telah berada didalam dan langsung menutup pintu kostan ku dengan kasar "apa yang kau lakukan?ini kostan ku dan kau tidak berhak bertidak seperti itu,asal kau tau bajingan"amuk ku sambil menunjuk mukanya yang menyebalkan itu,dalam sekejap aku langsung menggigil melihat ekspresinya yang sulit ku jelaskan yang pasti dia terlihat seperti seekor singa yang akan menerjang mangsanya dan akulah mangsa nya itu,detik itu juga aku merasakan sakit di pangkal lenganku karna cengkramannya yang begitu kuat.
"kuperingatkan kau!jangan meneriaki ku apalagi menunjukku seperti tadi,kau mengerti?"teriaknya kearahku tak kalah kerasnya dari suaraku tadi,dia masih menatapku tajam dan aku cuma bisa maringis keskitan "jawab aku hana apa kau mengerti?" ucapnya sekali lagi, "tolong lepaskan, aku kesakitan" pintaku lemah tetapi ada nada tegas di dalamnya,sadar akan perilakunya diapun melepaskanku sambil membuang muka.
buuukkk...!suara pintu lemari pakaianku di bantingnya ntah apa yang ada di otak nya sampai-sampai lemari pakaianku dibukanya,"aa-aapa yang kau lakukan?" tanyaku gelagapan dan penuh kehati -hatian agar nanti dia tidak mengamuk lagi,melainkan jawaban mengubrisnya pun tidak,sungguh pria yang aneh.
sekarang dia berjalan kearahku dengan koper yang dibawanya dan itu milikku juga semua isinya, "ayo kita pergi"ujarnya sambil menarik tangan ku keluar setelah ia membuka pintu, akupun memberontak dan sesekali memukuli tanngannya yang menarik tanganku "sekarang apa yang kau lakukan bajingan? apa kau akan menjualku ha? atau kau adalah pembunuh bayaran yang sengaja dibayar untuk membunuhku?"tuturku sambil mencoba melepaskan diri namun tetap tidak bisa.
"tutup mulutmu atau kau akan tau akibatnya!" ohhh asataga dan sekarang dia berani mengancamku? dia benar-benar sesuatu.tanpa peduli dengan tatapan orang yang tengah melihat kami dia terus menyeretku hingga sampai ke tempat dimana dia mengantarku semalam"masuk"dia langsung mendorongku masuk ke dalam mobil dan juga dia meletakkan koper milikku tadi beserta isi nya di bangku penumpang,setelah itu dia duduk di bangku kemudi "pakai safety bell mu bodoh" perintahnya terhadapku sambil memasang safety bell miliknya"aku tidak bodoh dan kau harus tau itu brengsek!"ucapku tak kalah menyakitkan dari ucapannya dan dia tampak marah tapi karna aku langsung memakai safetybell punyaku dia tampak puas dan langsung menginjak gas nya.
di perjalanan aku cuma berfikir mengapa dia mengajak ku pergi bersamanya,dan kenapa harus aku yang bertemu si bajingan gila emosi ini?. "kau akan membawaku kemana?" tanyaku penasaran,tapi dia diam dan seolah olah dia terus terfokus kejalanan untuk mengemudi, "sebenarnya apa mau mu ha? apa masalahmu sehingga kau membawaku,dan kau tau kau berhakku adukan ke polisi atas tuduhan penculikan dan juga penganiayaan" aku terus mengoceh namun tak satupun kata-kata ku didengarnya dan aku tau sebenarnya dia pura-pura tuli atau mungkin iya.
"hei brengsek bajingan jawab pertanyaanku atau aku akan melompat keluar dari sini?" ancamku sambil memegangi pegangan pintu mobilnya."diam!atau kau akan tau akibatnya" gertaknya sambil menatapku dengan penuh emosi. 'dasar bajingan',umpatku "berhenti menyebutku bajingan and something like that ok!" sepertinya kata-kata ku barusan telah membuatnya marah.
DASAR TIDAK WARAS ucapku dalam hati dan kini ada sedikit sengiran di bibirku, "apa yang kau fikirkan?" kini sigila itu menatap kearahku dengan wajah penasaran "suatu hal yang tidak penting dan kau lebih baik tidak mengetahuinya" sambil melipat tanganku di depan dada dan membuang muka keluar. "aku akan membuat perhitungan denngan mu nanti" ohhh ya ampun apalagi yang direncanakan si gila tak waras disampingku ini?. "apakah dalam artian buruk?" tanyaku polos padahal aku sudah mengetahui kalau itu adalah malapetaka bagiku.dia tidak menjawab hanya memandangiku sebentar dengan tatapan elangnya setelah itu melanjutkan aksi pura-pura fokus ke jalan. dasar sinting!
hampir 45 menit aku dan dia berada dalam mobil yang sama akhirnya sibajingan ini memberhentikan mobilnya, dia menyuruhku turun dan mengambil koperku yang berada di bangku penumpang. dia tidak lagi membawakannya untukku,apakah aku harus merasa senang atau malah sebaliknya."dimana ini?" cuma kata bodoh itu yang keluar dari mulutku, " percepat langkahmu dan jangan bertanya" sibrengsek itu merogoh sakunya dan mengeluarkan kunci tampak seperti kunci rumah yang tengah aku lihat sekarang. rumah minimalis dengan cat putih bersih dan tampak agak sedikit gersang tapi tetap saja bagus dan aku suka,tunggu apa? aku suka?oh tidak aku tidak boleh mengatakan nya lagi, "sampai kapan kau akan menjadi orang bodoh yang cuma berdiri melongo disitu? ayo masuk" sibrengsek itu langsung meluncur kedalam dan bodoh nya aku mengikuti langkahnya.ohhhh astaga naga... rumah ini tampak berantakan seperti tak berpenghuni,,,ya ampunn apakah ini tempat si bajingan ini tinggal? dasar jorok...
"berheti menghinaku dalam hatimu,ini rumah ku dan sekarang ini juga rumah mu paham?" si brengsek itu menyengir padaku dan langsung meleset kelantai atas, apa? apa barusan yang aku dengar?apa aku salah dengar? atau apakah dia yang salah bicara? ahhh tidak ini adalah mimpi buruk bagiku...
dia mengatakannnya seolah aku setuju akan tindakan ini,dan kami dua orang yang tidak saling kenal,aku tidak mengenalnya begitupun juga sebaliknya,dia harus menjelaskan nya padaku atas perlakuannya ini.