Sania dan Reno menghampiri nenek dan kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu, mereka akan pindah dari rumah itu.
"Kek, nek" panggil Reno
Mereka tersenyum melihat kearah Reno dan Sania.
"Iya Ren, ada apa?" ucap nenek
"Ada yang ingin Reno katakan"
"Apa itu?"
"Reno memutuskan untuk membawa Sania kerumah Reno"
"Kenapa kalian harus pindah, memangnya rumah ini tidak cukup besar?" tanya kakek
"Bukan gitu kek, kami hanya ingin hidup mandiri saja"
"Apa kamu yakin?" tanya nenek
"Yakin nek. Kita akan sering - sering main kesini kok. Iya kan Sania?"
Sania hanya mengangguk dan tersenyum "Iya nek, kek kami akan sering - sering main kesini"
"Ya udah kalau itu keinginan kalian, kami hanya bisa berdoa tentang rumah tangga kalian"
"Makasih nek" ucap kompak keduanya.
****************
Mereka mulai bersiap untuk berangkat, Reno sedang bersiap - siap untuk mengeluarkan koper dari kamar sedangkan Sania menunggu diluar bersama kakek dan nenek.
"kita jalan sekarang" ucap Reno
"Kakek, nenek kita pergi dulu ya" pamit mereka berdua
"Iya, kalian hati - hati ya"
"Iya nek. Kalau gitu kita pamit ya. Assalamualaikum" pamit mereka berdua mencium lengan keduanya
"Waalaikumsalam"
Mereka langsung pergi meninggalkan rumah nenek dan kakek Reno.
Sesampainya dirumah Reno, Reno memgeluarkan koper dari mobilnya.
"Sudah semua" ucap Reno
"Oh iya Ren, kamar aku dimana?" tanya Sania
Reno yang bingung dengan pertanyaan Sania menyerngitkan dahinya " kamar kamu?"
"Iya kamar aku"
Reno mendekati Sania, jarak mereka semakin dekat membuat Sania dibuat salah tingkah dengan tatapan Reno yang tajam.
"Kamar kita Sania. Kita ini suami istri jadi kita tidur disatu kamar"
"Ha bukannya kita hanya..."
"Stop Sania, kita sudah sepakat untuk menghargai pernikahan ini, apa kamu lupa?" tanyanya
Sania yang tidak kuat ditatap seperti itu akhirnya memilih kabur untuk menghindar jantungnya berdegup kencang tidak seperti biasanya. Reno yang melihat itu terseyum melihat Sania yang mulai salah tingkah dihadapnya.
Pagi harinya Reno terbangun dengan ketidak adanya Sania disampingnya. Sebenarnya Reno berharap saat dia membuka mata Sania masih berada disampingnya
"Sabar Reno. Suatu saat nanti lo bakal liat Sania menyapa lo saat terbangun dari tidur" ucapnya diri sendiri
Reno bangun lalu mandi dan keluar dari kamarnya mencari Sania.
"Sania.... Sania" panggil Reno
Tak lama Sania keluar dari ruangannya menuju ke lantai bawah sesudah Reno memanggilnya dia menghentikan langkahnya.
"Kamu kemana aja sih?" gumamnya mendekati badannya kearah Sania
"Aa...aku mau kebawah" canggung Sania
"Kenapa dengan pipi kamu?" tanya Reno yang melihat pipi Sania memerah
Sania memegang kedua pipinya karena dia sangat canggung berdekatan dengan Reno.
"Lucu banget sih istri aku" ucapnya mencubit gemes pipi Sania
"Aa...aapaan sih kamu" Sania menepis tangan Reno
"Kita belanja yuk" ajak Reno
"Kita?"
"Iya, kita berdua"
"Kamu aja sendiri yang pergi, aku dirumah aja" ucap Sania
"Kenapa?"
"Aku lagi beres - beres rumah, kamu gak pernah bersih - bersih rumah ya? kok aku liat di ruangan belakang kotor banget sih"
Reno hanya menyengir menggarukkan kepalanya yang tidak gatal " Ya gitu deh" ucapnya santai
"Ya udah aku mau kebawah dulu"
"Gimana dengan belanjaannya. Emang kamu gak mau sarapan apa"
"Udah aku bilang, kamu aja yang belanja. Oh atau kamu gak bisa beli bahan keperluan rumah tangga" ledek Sania lalu pergi begitu saja
"Oh dia remehin aku. Oke gue buktiin kalau gue bukan suami yang hanya bisanya santai - santai aja" gumamnya lalu ia pergi menuju supermarket.
****************
Tara sedang menikmati makanannya bersama teman - teman lainnya mereka bersenda gurau sesekali memamerkan kekayaan mereka.
Tara merupakan selebgram terkenal di Jakarta dia bisa terkenal karena dia dulu berpacaran dengan Reno. Entah apa yang dimerasuki Tara dia begitu terobsesi dengan Reno walaupun mereka sudah tidak menjalin hubungan apa - apa lagi.
"Tar lo tau gak?" tanya temannya
"Apa? ada gosip ya?" tanyanya semangat
"Ck. Bukan gosip lagi ini, ini udah real"
"Apaan?"
"Lo beneran ga tau kalau Reno tunangan lo nikah" ucapnya
"Ha nikah? ada - ada aja lo"
"Kalau lo gak percaya bisa liat di berita online udah tersebar kok"
"Ah gue gak percaya" ucapnya sambil memeriksa berita di ponselnya betapa terkejutnya dia saat melihat berita ini.
"See lo percaya kan? btw kalian udah putus ya?" tanya temannya
Selama ini teman - temannya tidak pernah mengetahui bahwa mereka sudah lama putus karena Tara tidak mau ada yang tau jika mereka putus.
"Putus? nggak lah" bohong Tara
Mereka hanya mengangguk saja.
"Kalau gitu gue pergi dulu ya" ucap Tara pergi meninggalkan restoran tersebut
"Oke, hati - hati lo" ucap teman - temannya.
Didalam perjalanan Tara begitu kesal kepada Reno, bisa - bisanya dia tidak memberitahunya jika dia sudah menikah, Tara sangat penasaran dengan siapa Reno menikah. Dengan kecepatan penuh mobilnya pergi menuju rumah Reno
Ting tong ting tong ting tong
Bel rumah Reno berbunyi membuat Sania kesal dengan suara itu, siapa yang membunyikan belnya seperti itu. Dia berpikir Reno lupa membawa kunci rumah lalu ia segera pergi membuka pintu. Alangkah terkejutnya Sania dengan kedatangan Tara begitu pula Tara dia tidak menyangka perempuan yang dinikahi Reno ternyata dia.
"Pembantu! jadi lo yang nikah sama tunangan gue" teriaknya
"Kalau iya kenapa?" tanya Sania
"Ck. Tanya lagi kenapa? eh lo gak sadar Reno siapa?! dia itu tunangan gue dasar pelakor!" marahnya di depan pagar rumah
"Bukannya kalian sudah lama putus? Reno udah cerita semuanya ke aku dan kamu hanya masa lalunya, Tara!" ucapnya membuat Tara kikuk
"Gue gak pernah mau pisah dengan Reno, lebih baik lo tinggalin Reno sebelum gue lakuin sesuatu ke lo!"
"Ck. Aku gak takut Tara, lebih baik kamu pergi dari sini, karena kamu tidak penting disini"
"Apa! lo bilang gue gak penting" Ucap Tara mengambil ponselnya dari tasnya lalu memotret Sania.
"Awas aja lo! tunggu apa yang bakal gue lakuin ke lo" ancam Tara pergi meninggalkan rumah itu.
Sania tidak mau ambil pusing dengan ancamannya dan kembali kedalam rumah.
****************
Reno yang asik berbelanja bersama Sam dikejutkan dengan berita yang tidak baik tentang istrinya dia segera pulang takut Sania kenapa - napa.
"Bro gue pulang duluan ya" ucap Reno kepada Sam
"Oke bro"
"Thanks ya udah temenin gue"
"Sip. Lo hati - hati ya"
"Oke"
Reno pun pergi dari supermarket menuju rumahnya. Sesampainya dirumah dia mencari keberadaan Sania tidak ada siapa - siapa kesana kesini Reno mencarinya dan pada akhirnya Reno menemukan istrinya berada dikamar mandi duduk disana.
"Sania" panggilnya pelan
Sania melihat kearah Reno dengan air mata yang sudah mengalir dengan deras
"Its oke Sania. Aku pastikan semua akan berakhir
"A..aku sedih Ren kenapa Tara mempermalukan aku dengan berita seperti ini, apa aku pelakor?" tanyanya dengan isak tangisnya
"Nggak Sania. Kamu bukan pelakor. Dia sama aku udah lama selesai jadi kamu jangan sedih akan aku selesaikan semuanya" ucap Reno menghapus air mata Sania
"Kita keluar yuk. Aku ada beliin kamu makanan" ucapnya lagi
Sania menggeleng "Aku nggak nafsu Ren"
"Kamu harus makan, nanti kamu sakit pasti kakek sama nenek akan marah sama aku kalau kamu sakit. Makan ya"
Akhirnya Sania menuruti Reno dan keluar bersama, Reno menggandeng tangan Sania menuju keruang makan, dan makan bersama walaupun Sania makannya sedikit tapi ia lega karena Sania masih mau makan.