webnovel

Takdir cinta adira

Blurb Dunia Adira Dermawan menjadi rumit saat ia harus menerima kenyataan tentang kabar kakaknya yang mengalami kecelakaan dan sekarang koma. Di tambah lagi dengan suatu kenyataan kalau ia harus menggantikan posisi kakaknya untuk menikah dengan Ibra Denandra lelaki yang dicintai kakaknya. Disisi lain ia merasa dilema dalam mengambil keputusan ini, apakah ia harus menerima perminta orang tuanya untuk menikah dengan ibra? Atau malah ia akan menolaknya? Dan disisi lain ia merasa pernikahannya dengan ibra adalah konyol, karena tidak ada rasa cinta di antara keduanya. Namun akhirnya, ia menerima dan bersedia menikah dengan ibra dengan alasan tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kecewa.

Afiana_Rangkuti · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
13 Chs

BAB 8 getaran

Malamnya mereka kelaparan ibra memutuskan untuk membeli makanan untuknya dan Adira, sementara Adara memakan makanan rumah sakit yang sekarang di suapin oleh adira.

" saya mau keluar bentar beli makan"

" makan apa"? Tanya ibra pada adira

" hmm.. Aku lagi pengen makan seblak iyah kak" ucapnya berbinar membayangkan makan seblak yang lezat dan enak itu.

" ada lagi" tanya ibra melihat ke arah adara

" Adara kamu gak ingin nitip sesuatu"? Adara jadi ingin sesuatu karena ia bosan makan makanan rumah sakit dan ia sudah lama tidak makan ketoprak kesukaanya.

" iyah aku mau ketoprak udah lama gak makan" jawab Adara

" yauda aku pergi dulu"

Ibra bergegas pergi keluar untuk membeli makanan untuk mereka nanti.

" dek kamu tau gak ibra itu orangnya perhatian banget sama kakak, iyah walaupun banyak yang bilang dia orang nya dingin, cuek, tapi kalau sama kakak dia beda"

" ooohh iyah kak kelihatan sih kak, kakak sangat mencintai kak ibra yah"?

" iyah, karena dia lelaki yang beda dari yang lainnya dia selalu perhatian, baik dan ngelindungi kakak juga selalu ada buat kakak"

" jadi tentang pernikahan kakak yang tertunda"? Tanya adira penasaran

" kakak juga belum tahu, soalnya ibra belum ada tanggapan waktu kakak bahas soal ini" ucap Adara lesu

" oooh mungkin kak ibra masih belom mau membahas nya sama kakak karena masih mau kakak sehat dulu.

Adira merasa orang paling jahat terhadap kakak nya sendiri karena dia menyembunyikan hal sebesar ini terhadap kakaknya, ia berjanji di waktu yang tepat ia akan memberitahukan semuanya tanpa terkecuali dan mengakhiri hubungannya dengan ibra. Ia ingin melihat kakaknya bahagia dengan orang yang di cintainya.

Adira menceritakan pengalaman dan kisah hidupnya saat ia kuliah di Jerman dan tinggal bersama om dan tantenya disana yang didengarkan antusias oleh Adara.

" ini ketoprak kamu, dan ini seblak kamu" ucap ibra pada mereka berdua

" uwahhh makasih ibra, udah lama aku gak makan ini" ucap adara

" makasih kak" ucap adira

Adira merasa perasaan lain di hatinya saat kakaknya memeluk ibra, ia merasa cemburu tambah lagi dengan ibra membalas pelukan Adara

Adira tidak tau sejak kapan rasa ini mulai ada setiap kali melihat kedekatan ibra dengan kakaknya ia merasa cemburu. Ia juga kaget saat ibra memberikan perlakuan lebih pada kakaknya,

Ibra dengan perhatian membersihkan sisa makanan yang menempel di bibir Adara. selama sebulan ini ia menikah dengan ibra ia tak pernah mendapat perlakuan itu dari suaminya. Ia merasa hanya orang asing yang menyelinap di kehidupan ibra dan Adara kakaknya.

" emm alhamdulillah kenyang, udah lama gak makan ketoprak itu enak banget" ucap adara

" seblak kamu enak dek"?

" enak kak, kakak mau cobain"? Tawar adira

" ibra itu siapa tau mau nyobain"

" kak mau cobain seblak aku enak di jamin"

" gak, yauda makan aja" jawabnya cuek

Setelah acara makan selesai mereka memutuskan untuk tidur karena sudah larut malam.

Paginya orang tua ibra dan Adira datang karena tepat ini hari Adara sudah bisa pulang dari rumah sakit itu menjadi hal gembira bagi mereka semua.

" udah siap semuanya? Tidak ada yang ketinggalan lagi kan? Ucap heru

" gadak pa" ucap dina

" yauda ayo kita pulang"

" aku udah gak sabar pulang kerumah, kangen suasana rumah ma, pa" ucap Adara semangat

" iyah sayang" ucap dina

" adira kamu mau kemana? Gak barengan sama kakak sama mama dan papa? Tanya Adara penasaran dan bingung melihat adira naik ke mobil ibra.

Adira dan semua orang disana bingung harus menjawab apa, tidak mungkin adira bilang kalau sekarang satu rumah dan sudah menikah dengan ibra.

" aaaa iyah aku ada keperluan bentar kak, sekalian searah sama jalan rumah kak ibra" ucapnya berbohong

" oohh yauda dek, cepet pulang yah" pesan Adara padanya yang langsung dianggukin olehnya dan ia pun segera melesat pulang kerumah mereka.

" kak aku mau kerumah mama, kak ibra mau ikut kesana gak?

Merasa tak ada jawaban dari ibra, adira memutuskan untuk masuk kekamar ibra dan alangkah terkejutnya ia saat melihat ibra yang baru saja keluar dari kamar mandi dan rambutnya masih basah, disana ia mengenakan handuk yang dililit di pinggang nya menampakkan tubuhnya yang atletis.

Adira yang melihat pemandangan itu di buat terkejut dan membeku disana.

" ngapain kamu kesini"?

" kak, pakai bajunya itu kelihatan" ucap adira dengan pipi yang merona malu dan salah tingkah

" kenapa? Udah sah juga" jawab ibra santai

" tapi..."

" aku mau pergi kerumah mama, kakak ikut kesana lagi atau gak?

" yauda aku pergi duluan deh" ucapnya tak sabar karena belum ada jawaban dari ibra.

Sampai ia di kejutan dengan pergelangan tangannya di cekal oleh ibra dan terjadilah sekarang posisi adira dan ibra sangat dekat sekarang tak ada jarak diantara mereka sampai sura hembusan nafas mint dari mulut ibra terasa di wajah adira. Disana adira dibuat senam jantung bagaimana tidak dengan posisi mereka sekarang seperti itu di tambah dengan adira yang bersandar di tubuh atletis ibra.

" tunggu saya di bawah"

" iyah kak"

" akhirnya ya ampun gue keluar dari suasana awkward tadi rasanya jantung gue mau copot kuatkan hamba ya allah, kak ibra ganteng banget tadi berdamage gila dosa gak yah gue bayangin suami gue sendiri, otak gue jadi traveling kemana gila" ucap adira menggelengkan kepalanya.

Adira masih merona disana dengan pikiran yang masih membayangkan kejadian mereka tadi.

" ayo"

" eehh iyah kak"

" ngapain naik belakang"?

" ehh tapi kak"

" saya bukan supir kamu"

" iyah aku pindah kedepan"

" pasang seltbet kamu"

" ck, lama" ibra memasangkan seltbet pengaman pada adira yang membuat adira kedua kalinya nya dibuat deg deg an karena jarang mereka sedekat itu bergerak sedikit saja di antara mereka, mereka pasti sudah ciuman secara gak langsung.

" ngapain tahan nafas" tanya ibra sambil menaikkan alisnya

"hufttt enggak apa apa kak"

" berpikiran bakalan di cium"?

" erghh gak kok kak" ucap adira malu karena ketahuan oleh ibra

" seperti ini"

Ibra mendekatkan wajahnya pada adira dengan memandang wajah adira lebih dekat, disini ia bisa melihat semua detail bentuk kesempurnaan wajah adira tanpa cela yang cantik, matanya, hidung dan jangan lupakan dengan bibirnya yang pink natural itu yang membuat ibra ingin menciumnya sekarang juga.

Entah gerakan apa saat ibra berniat akan mencium bibir adira yang terlihat menggoda dimatanya itu ia alihkan dengan menangkap kepala adira dan mengecup kening adira sekilas. adira terkejut rasanya bahagia sekali baru kali pertama nya ibra mengecup kening nya selama mereka sebulan ini menikah, iyah walaupun sekilas tapi ini dampaknya sampai ke ubun ubun.

Rasanya wajah adira sudah memerah sekarang seperti kepiting rebus menahan rasa bahagia nya dengan tindakan ibra barusan. Ibra yang melihat adira merona disampingnya ia hanya terkekeh geli adira tampak menggemaskan di matanya saat ini.

Adira juga bingung ibra sifatnya susah di tebak kadang cuek iyah kadang semanis tadi.