webnovel

Nasehat Ibu

Eliza tidak menyangka kalau cerita di balik kesuksesan, nama besar Endru ada cerita menjijikkan yang tidak kalah jauh dengan ceritanya.

"Astaga … sampai berapa orang mangsamu Mas?"

"Enak saja bilang mangsa … kan bukan aku yang minta. Mereka yang datang sendiri."

"Iya tapi tetap ketagihan juga kan?"

"Kan yang penting sekarang sudah enggak Sayang …."

"Memangnya sekarang gak ada kebutuhan biologis lagi? Bohong deh," gerutu Eliza.

"Ya pasti adalah, kalau gak ada bahaya dong masa depan kita," canda Endru lagi.

"Terus jajan dimana?"

"Gak jajan Sayang, bener deh. Tapi …."

"Tapi apa?"

"Main sabun," bisik Endru diikuti tawanya. Eliza membelalakkan matanya, Endru semakin tergelak. Eliza menggeser kursinya dari Endru, antara kesal dan konyol. "Sayang, aku sudah sampai seterbuka ini sama kamu, kamu masih ragu sama aku?"

"Mas … aku itu bukan ragu sama kamu. Gak sama sekali. Aku bahkan sudah yakin sekali sampai pada titik sangat yakin dan cinta sama kamu. Tapi …."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com