webnovel

Mencari Titik yang Pas

Eliza membulatkan hati untuk siap melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan Endru, tapi dia bingung cara mengatakannya pada Endru. Dia masih malu. Sementara Endru sudah jarang menanyakan masalah tersebut pada Eliza, karena lelah selalu disuruh menunggu.

"Mas Endru, nanti malam ke rumah gak?" tanya Eliza ketika mereka bertemu di rumah sakit.

"Boleh, memangnya kenapa? Tante masak enak ya?" canda Endru.

"Iih enggak Mas, justru aku mau ajak makan di luar."

"Ooh … berarti tanyanya bukan begitu dong Sayang …."

"Terus gimana?"

"Gini loh … 'Sayangku yang paling ganteng, nanti malam itu yuk …' gitu Sayang …." Canda Endru.

"Iyeuhh … aku jadi mual. Gak jadi deh," jawab Eliza dengan wajah kesal. Dia mau pergi, Endru menahannya dengan tawa yang penuh di wajahnya. "Awas ih … aku kerja."

"Bilang dulu, biar entar malam aku apelin," bujuk Endru.

"Ogah!"

"Gitu amat sih … ayolah Sayang, biar aku semangat kerjanya. Sebentar lagi aku mau operasi nih."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com