Tukar kekuatan Saitama

Irene bergetar ketakutan dan menutup matanya dengan putus asa dia berteriak " Boyyy, aku cinta kamuu selamanya ".

*Sreet*

Tubuh zombie terpotong menjadi dua bagian oleh pedang yang sangat tajam, Boy memandang Irene yang sangat ketakutan dengan lembut lalu mendatanginya, " Irene, bangunlah aku ada disini " suara lembut dari orang yang paling dia cintai terdengar, Irene membuka matanya lalu melebarkan matanya karena kaget dan sangat senang melihat Boy muncul menyelamatkannya, dan bergegas memeluk Boy dengan erat " Boy, terimakasih " ucapnya terisak-isak dan menutup matanya karena kelelahan mental yang dia alami ia tertidur lelap dengan senyum bahagia diwajah cantiknya.

Boy mengusap kepala Irene lalu membawa Irene menuju rumahnya menggunakan Hiraishin.

--------------

Kedipan kuning muncul dan memunculkan Boy dan Irene yang sudah tertidur karena kelelahan mental akibat kejadian tadi, yang Boy kagetkan adalah dikamarnya sudah ada Jennie yang tertidur namun dengan erat memegang pisau, Boy menidurkan Irene disebelah Jennie dan membuang pisau yang berada ditangan Jennie, " Sialan, penuh zombie sekali diluar " gerutu Boy dengan kesal ketika melihat zombie yang berkeliaran,

" Tuan rumah, system mempunyai tawaran menarik untuk tuan rumah " pemberitahuan Eliza membuat Boy penasaran lalu berkata " Apa itu Eliza? "

" Semua hadiah yang telah tuan rumah dapatkan kecuali karakter panggilan akan menghilang namun hadiah itu akan digantikan oleh kekuatan Saitama dari dunia One Punch Man " Suara Eliza dengan tawaran yang menggiurkannya membuat Boy sangat bahagia karena dia tahu siapa itu Saitama manusia terkuat yang pernah ada dengan pukulan sederhana dapat menghancurkan sebuah gunung, " Tapi apakah rambutku akan botak seperti Saitama? " tanya Boy karena ia tidak ingin kehilangan rambutnya,

" Tenang, tuan rumah tidak akan kehilangan rambutnya "

Boy sangat senang dan menyetujui pertukaran itu,

| Karena tuan rumah setuju, kekuatan Saitama akan digabungkan sekarang

5 jam mulai dari sekarang |

Rasa sakit yang sangat sangat menyakitkan menimpa Boy yang membuatnya dengan sekejap kehilangan kesadaran.