webnovel

Sweet cheating (BL)

Bahasa campur aduk kaya gado-gado pedes manis. Kadang pake bahasa baku kadang juga nggak:) *** Niko menyadari penyimpangan sexualnya ketika masih dini. Dia lebih menyukai laki-laki yang memiliki paras tampan, badan kekar, dan bertubuh tinggi. Tiga tahun, dan selama itu niko masih menyimpan perasaanya untuk calvin. Cowok yang sekarang telah menjadi kekasih sahabatnya itu, ternyata memiliki gender yang sama seperti dirinya. Tak ada yang menyangka bahwa calvin akan merespon perasaan niko, bahkan memilihnya untuk menjadi orang ketiga di hubungan Calvin. Lika-liku di hubungan mereka tak selalu berjalan dengan mulus. Calvin yang terus menutupi hubunganya bersama niko, niko yang selalu berusaha merebut hati calvin sepenuhnya dari keyla. Perjuanganya yang tak tau malu, akankah berakhir begitu saja? Cover is mine by Canva dan Pinterest Cari aku di : @ Maethelwineblx

BL_Missp · LGBT+
เรตติ้งไม่พอ
61 Chs

Novem

Niko tak bisa menyembunyikan senyum kecilnya, saat calvin menelfon dan mencarinya. Tapi, tetap saja niko merasa kesal karena calvin meninggalkanya demi keyla.

"Kenapa gak di angkat?" Tanya reza. Niko menggeleng, bukannya nggak mau mengangkat telfonnya calvin tapi, ini hukuman buat calvin yang mengabaikanya.

"Gak papa "Reza tersenyum tipis.

"Jadi pulang?" Niko mengangguk, kemudian reza dan niko keluar dari dalam kamar reza. Mereka berjalan keluar, reza mau mengantarkan niko ke apartemennya yang ada di kota B.

^^^

Calvin bernapas lega waktu niko membaca pesannya. Hanya saja niko tidak membalas pesannya, telfonnya juga di reject oleh niko. Karena hal itu, calvin menjadi khawatir tentang niko. Calvin merutuki kebodohannya yang meninggalkan niko dan sempat membentak niko. Calvin tau niko itu nggak bisa di bentak walaupun dia cowok hatinya lembut.

"Niko, kamu kemana sayang"Lirih calvin merasa prustasi karena niko pergi. Apa dia sudah kelewatan? Tapi, keyla kan juga kekasihnya. Bagaimana dengan niko? Calvin tak bisa memilih. Calvin segera pergi dari apartemen setelah tau niko tak menjawab panggilannya.

Calvin kembali mengirim beberapa pesan untuk niko.

*Line*

CALVIN

"Sayang, plis jawab. Jangan diemin aku"

"Sayang"

Calvin mengerjap berkali-kali sembari memijat plepisnya gusar. Apa niko semarah itu? Calvin harus melakukan apa? Calvin harus mencari niko kemana? Menurut calvin, niko nggak mungkin pulang ke rumahnya. Rumah niko itu di bandung dan di jakarta niko kuliah, dia sebelumnya tingga di kos-kosan sendiri. Setelah bersama calvin, niko tinggal berdua di apart bersamanya.

Calvin keluar dari lift saat detingan lift terbuka, melangkahkan kakinya melebar melewati loby yang kini terlihat sepi. Namun, langkahnya terhenti saat calvin melihat sosok niko yang berada di arena luar apartemen. Tapi, tunggu? Niko sedang bersama siapa? Itu yang ada dalam benak calvin saat melihat sosok pria baik mengantarkan niko sampai ke depan pintu masuk apartemen.

Calvin menghentikan niatnya menemui niko. Dia ingin mendengar percakapan mereka saat berada di luar.

"Thanks ya"Kata niko karena reza sudah terlalu baik sama niko. Padahal, mereka belum lama kenal. Reza mengangguk ia kembali tersenyum," Cepet sembuh"Ucapnya sembari menepuk pelan bahu niko.

"Iya kak"

"Kalau gitu, aku pulang"Pamit reza seraya mengelus kepala niko dengan lembut. Niko tersenyum tipis lalu membiatkan reza meninggalkanya sendiri di sana.

Di samping itu, calvin hanya memperhatikan mereka berdua yang bersikap manis dan berhasil membuat calvin cemburu. Bahkan rasa sakitnya melebihi rasa cemburunya saat bersama keyla. Siapa yang telah mengantarkan niko? Ada hubungan apa mereka? Apa niko berniat pergi? Calvin tak bisa memikirkan banyak hal saat ini.

Niko melenggang masuk ke dalam loby apartemen, dia berjalan memincang tetapi masih dapat berdiri kokoh. Niko tertegun saat melihat calvin berdiri di hadapanya. Kedua matanya terpaku layaknya sihir yang memberhentikan waktu.

Calvin membuang semua perasaan kesalnya, karena harus melihat niko di antar oleh seorang yang tak dia kenal. Toh, ini belum seberapa sama apa yang calvin lakukan ke niko. Calvin tersenyum melihat niko, rasa rindunya dan perasaan bersalahnya lebih besar di bandingkan dengan rasa cemburu di hatinya.

Calvin berjalan mendekati niko, calvin meraih tangannya lembut. "Sayang, kamu dari mana aja sih? Hum"Tanya calvin, sedangkan niko hanya menatap calvin datar. Niko menepis tangan calvin yang menggengam tanganya. Kemudian beralih melengos dan melewati calvin begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari calvin, apalagi harus tersenyum ke arahnya.

Niko berjalan mempercepat langkahnya agar calvin tak menyusulnya. Namun, tetap saja calvin mengimbangi langkahnya dengan niko dan berusaha menghentikan niko sejenak.

"Niko, aku tau kamu marah" Niko mendengarnya tapi tak menghiraukanya. Dia malas untuk membahas kali ini. Toh, percuma saja. Pilihan calvin tetaplah keyla dan keyla.

"Hei! Dengerin aku" Calvin masih berjalan mengimbangi langkahnya dengan langkah niko yang semakin cepat.

"Sayang"

"..."

"Aku minta maaf, niko"

"..."

"Niko" Calvin menarik lengan niko pelan dan langsung masuk dalam pelukannya. Calvin memeluknya, walaupun niko berusaha memberontak tetapi rengkuhanya sangat kuat.

"Maafin aku nik" Calvin merenggangkan pelukanya, dia mulai menatap sendu ke arah niko.

"Maaf... karena aku, kamu jadi gini. Minta maaf banyak buat kamu nik. Maaf, aku udah mukul kamu. Maaf, aku udah pergi ningglin kamu. Maaf, aku ingkar janji. Maaf..."Calvin kembali memeluk niko dengan erat, di sepanjang lorong apartemen terlihat sepi. Niko membiarkanya saja namun tetap hatinya masih sangat sakit.Niko belum bisa memaafkan calvin.

"Jangan pergi nik"Lirihnya, calvin memohon di depan niko sembari mengeratkan genggamanya.

"Niko? Kamu dengerin aku kan. Kamu jangan diemin aku kaya gini. Aku khawatir sama kamu. Kamu kemana aja?"Tanya calvin, sementara yang sedari tadi di beri pertanyaan hanya diam saja. Serasa enggan untuk menjawab.

"Nik" Niko menghela napasnya," Terserah. Lu bebas mau ketemu sama keyla, mau jalan sama keyla, itu hak lu. Gua capek" Niko menepis tangan calvin kemudian langsung pergi, dia masuk ke dalam lift. Niko buru-buru menekan tombolnya agar segera tertutup sebelum calvin bisa menyusulnya.

Sesampainya di apartemen, niko terduduk lemas di dinding kamar. Niko lebih dulu sampai di kamar sebelum calvin. Niko menangis terisak tanpa mengeluarkan suara, dia tak perduli dengan statusnya sebagai cowok gantle. Saat ini niko hanya ingin menangis, marah, kesal, niko capek melakukan hubungan diam-diam seperti ini bersama calvin. Niko selalu mengalah, niko selalu ngertiin calvin. Tapi, calvin sedikit pun nggak pernah ngertiin niko.

Seharusnya dari awal niko tau diri! Dia nggak perlu sampai jatuh cinta dengan orang seperti calvin. Calvin itu sudah punya kekasih, calvin itu normal, ini semua salah niko! Niko yang sudah menjerumuskan calvin ke dalam dosa. Ke dalam hubungan pasangan yang nggak seharusnya. Tapi, tetap saja niko tak bisa membohongi hati kecilnya bahwa niko tulus menyayangi calvin.

Niko capek, itu saja saat ini.

Air mata yang sedari tadi ikut menetes turut membasahi wajahnya yang lebam itu, dan membuatnya sedikit meringis. Calvin yang baru saja masuk ke dalam kamar melihat niko merosot di dekat ranjangnya. Calvin tau, kalau niko sedang menangis walaupun dia tak mendengar suaranya. Tapi, calvin bisa tau.

Calvin melangkahkan kakinya gontai mendekati niko. Bibirnya tersenyum, kini niko terlihat tak apik membuat calvin serba salah. Tapi, calvin jadi ikuta terenyuh karena sikap niko yang seperti ini.

Calvin mengelus pucuk rambut niko, calvin merengkuh tangan niko dan masuk dalam dekapannya, memeluknya dengan sayang sembari mengecup keningnya lembut.

"Niko, sini sayang" Niko membalas pelukan calvin, dan masih ingin menangis dalam pelukanya.

"Kalau mau nangis, nangis aja. Tapi, cuma boleh nangis di pelukan aku. Jangan di pelukan orang lain"

"Lu jahat anjing! Lu bego! Bangsat, babi. Gue benci sama lu calvin hiks..." Niko mengumpati calvin sepuasanya, sementara calvin hanya bisa tersenyum. Kalau itu bisa membuat little babynya lega calvin akan membiarkannya.

"Mending lu mati aja sono, gua gak peduli"Niko tersedu, calvin merenggangkan pelukanya memberikan tanda kiss di bibirnya sepintas.

"Liby jahat banget, masak nyuruh aku mati. Nanti, kamu nyariin lagi "Kata calvin membuat niko mendengus kesal.

"Bodoamat" Jawab niko sambil mewek, calvin terkekeh dan kembali merengkuh tubuh niko itu.

"Masih pengen nangis?" Niko mengangguk.

Calvin menggendong niko dan mendudukkanya di tepi ranjang. Calvin sedikit merenggangkan pelukanya, niatnya mau liat wajahnya niko yang penuh luka tersebut. Tetapi, sama niko di larang. Katanya, niko masih pengen peluk.

"Ih, jangan di lepasin"

"Aku mau liat muka kamu"Kata calvin, calvin meraih dagu niko dan melihat beberapa luka besar di wajahnya.

"Sakit?" Tanya calvin.

"Iyalah bego. Ini gara-gara lu, lu kan gak sayang ama gua" Niko membersut, mau gimana pun niko betenya sama calvin, tetap saja kalau di hadapan calvin nggak bisa lama-lama marahnya.

"Siapa bilang?" Calvin menatap niko seraya mendekatkan wajahnya.

"Gua"

"Kamu salah. Berarti aku cium"

Bersambung...

BL_Misspcreators' thoughts