Apa yang Alexa lakukan bukan hanya sekadar karena dia memiliki utang budi. Tapi karena Alexa juga menyayanginya. Dia tidak ingin melihatnya kesakitan dan juga kerepotan dengan kondisi itu. Ditambah lagi, melihat pemuda tersebut tak berdaya karena sakit adalah kejadian langka. Untuk sekali ini saja, Alexa ingin pemuda itu bergantung padanya. Karena dari perasaan itu saja membuat Alexa merasa ada yang butuh dirinya.
Pemuda itu tersenyum tipis. Sebelah tangannya terangkat untuk mengusap kepala Alexa dari belakang, lantas membawa gadis itu mendekat hingga sisi kepala mereka bersentuhan.
"Kau selalu bilang begitu, padahal semua yang kau lakukan selama ini sudah cukup untuk balas budi. Setiap hari kau masak untukku tanpa protes saja aku sudah sangat berterima kasih. Aku bahkan khawatir kau bosan dengan keseharianmu yang seperti itu."
"… Tidak sama sekali."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com