webnovel

The Golden Sun-Devouring Dragon Move

Editor: Wave Literature

"Salam, Ketua!" Walaupun Guan Wanli tampak sedikit malu, ia hanya ragu untuk sejenak sebelum ia memberi hormat pada Luo Yunyang dengan sungguh-sungguh.

Luo Yunyang mengayunkan tangannya. "Kita semua adalah saudara di Kelompok Ardent Sun, Wanli. Karena sekarang kau telah bergabung dengan kami, kau adalah bagian dari kami. Jika ada hal ingin kau sampaikan, katakan saja. Tak perlu etiket atau omong kosong lainnya di sini!"

Guan Wanli tak percaya bahwa Luo Yunyang yang biasanya sangat santun dan beradab dapat berbicara dengan kasar seperti itu. Tidak, ia sebenarnya sedang berterus terang. Wajah Guan Wanli memerah seketika saat ia terkekeh. "Aku hanya seorang adik. Sudah seharusnya aku mematuhi perintah dari kakak."

Luo Yunyang hendak mengatakan sesuatu saat ia mendengar Chen Yong berkata, "Kami baru saja melihat Lin Changjian melintas. Kecepatannya luar biasa tinggi. Jika kau berhadapan dengannya suatu saat nanti, kau harus berhati-hati."

Sebuah ekspresi yang aneh muncul di wajah Luo Yunyang.

"Aku tahu dasar kultivasi yang kau miliki telah meningkat setelah menggunakan cairan tubuh emas, tetapi kau tak boleh meremehkan Lin Changjian, Kakak," tambah Guan Wanli.

"Aku dengar dasar kultivasinya telah mencapai puncak guru bela diri tingkat tiga. Setelah satu level lagi, dia akan bisa menggunakan kekuatan sumbernya untuk membentuk pertahanan besi yang tahan terhadap pisau dan senjata."

"Kau harus sangat berhati-hati ketika berhadapan lagi dengannya, Kakak."

Saat semua orang menatap Luo Yunyang dengan khawatir, seseorang tiba-tiba berteriak, "Kakak! Tunggu aku!"

Suara itu adalah milik dua anak buah Lin Changjian. Walaupun mereka tak dianggap terlalu kuat di antara ahli bela diri elit periode sebelumnya, mereka masih memiliki reputasi karena selalu mengikuti Lin Changjian.

Guan Wanli dan yang lainnya segera siap siaga.

Mereka tak takut terhadap kedua orang ini. Mereka hanya takut pada Lin Changjian. Jika Lin Changjian mencoba melakukan sesuatu sekarang, mereka tak yakin akan mampu untuk menghentikannya.

Lin Changjian tak akan berani menyerang seseorang secara tiba-tiba di Pangkalan 7, tetapi jika ia menyakiti Luo Yunyang, itu akan menjadi bencana besar bagi Kelompok Ardent Sun.

"Kami sangat tulus ingin bergabung dengan Kelompok Ardent Sun, Kakak. Ini adalah sebuah hadiah kecil untuk menunjukkan rasa hormat kami." Dua pemuda itu berlari ke arah Luo Yunyang dan masing-masing dari mereka membawa sebuah kotak kecil.

Kotak pertama berisi Ginseng Ungu Keemasan dan kotak kedua berisi Bodhi Emas.

Dua tumbuhan ini dianggap sangat berharga bagi ahli bela diri yang belum mencapai tingkatan guru bela diri. Banyak orang berjuang selama beberapa tahun tetapi masih belum bisa mendapatkannya.

Luo Yunyang sudah cukup muak mengkonsumsi keduanya, tetapi ia tahu bagaimana menyanjung seseorang. Ia pun mengucapkan beberapa kata dukungan untuk menyenangkan kedua pemuda itu. Kemudian, ia kembali ke kamar pribadinya. Cairan sumber akan dibagikan dalam tiga hari, jadi mereka belum bisa berpesta terlalu liar.

Saat melihat Luo Yunyang melangkah pergi, Guan Wanli merasa semakin putus asa. Ia bergabung dengan Kelompok Ardent Sun karena ingin mengikuti langkah Luo Yunyang, dan mungkin suatu hari dapat melampaui Luo Yunyang.

Namun, sekarang ia menyadari bahwa perbedaan antara dirinya dan Luo Yunyang terlalu jauh sehingga ia tak memiliki harapan lagi untuk menyusulnya.

Guan Wanli mungkin akan cukup percaya diri untuk menantang Lin Changjian dalam satu tahun ke depan, tetapi Luo Yunyang sudah berhasil mengalahkannya dan bahkan membuat Lin Changjian menjadi bahan tertawaan.

Guan Wanli hanya dapat mendesah saat melihat gadis yang ia sukai melemparkan tatapan yang lembut pada Luo Yunyang.

Kamar Luo Yunyang masih sama. Setelah sedikit merapikannya, Luo Yunyang pergi ke Rumah Makan Bersih Elegan untuk mengisi perutnya. Ia ingin makan Daging Ular Piton Bersisik Baja lagi, namun kali ini ia memesan 15 kilo bukan 5 kilo.

Daging Ular Piton Bersisik Baja seberat 15 kilo merupakan sepotong daging yang ukurannya sebesar kepalan tangan manusia. Kali ini saat memakannya, Luo Yunyang tak merasakan perasaan yang tak nyaman sebagaimana saat ia memakannya terakhir kali. Ia bahkan tak merasakan apapun kali ini. Perutnya yang menggeliat mencerna makanan dengan cepat.

Luo Yunyang telah memiliki area berlatih eksklusif di Distrik Satu. Walaupun hanyalah sepetak lapangan kecil, tetapi pelayanan seperti ini hanya dapat dinikmati oleh sedikit orang.

Luo Yunyang menarik nafas dalam-dalam dan mulai berlatih Gerakan Kera Iblis Pembelah Bumi dan Gerakan Naga Ekor Badai. 

Serangkaian teknik ini telah tercetak jelas pada tulang Luo Yunyang sehingga ia yakin bahwa ia mampu melakukannya dengan sempurna bahkan dalam tidurnya.

Setelah seseorang menaklukan Teknik Lolongan-Kera Raungan-Naga, tulang, daging, kulit, dan kelima bagian dalam tubuhnya telah dikuatkan secara maksimal.

Namun, Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan dan Gerakan Naga Emas Melahap Matahari merupakan terobosan yang sebenarnya.

Luo Yunyang berusaha mencari asal usul dari Lukisan Kera-Naga, tetapi ia tak dapat menemukan informasi apapun. Namun, firasatnya mengatakan bahwa jika ia tak mempelajari Gerakan Naga Emas Melahap Matahari, ia pasti akan menyesal suatu hari nanti.

Ia merasakan ketakutan yang teramat dalam saat mengingat kejadian terakhir kali ia berusaha mempelajari gerakan tersebut di hutan.

Meskipun ia tak dapat membayangkan apa yang terjadi di dalam tubuhnya saat itu, rasanya seperti ada beberapa kobaran api yang menyala di dalam dirinya.

Jika ia sedikit saja ceroboh, kobaran api itu akan langsung membakarnya habis menjadi abu.

Luo Yunyang menggertakkan giginya saat membuat keputusan. Tubuhnya sekarang jauh lebih kuat dibandingkan saat di hutan dan sekarang ia memiliki Tubuh Emas. Jadi ia seharusnya mampu mempelajari Jurus Naga Emas Melahap Matahari dengan benar.

Namun sebelum mencoba mempelajarinya, Luo Yunyang memfokuskan semua perhatiannya untuk melakukan Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan.

Ia perlu menyimpan kekuatan dingin dalam jumlah yang besar sehingga akan lebih aman saat ia melakukan Gerakan Naga Emas Melahap Matahari.

Saat Luo Yunyang melakukan Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan, Qi dingin dalam kehampaan menerobos memasuki tubuhnya.

Saat energi itu memasuki tubuhnya, Luo Yunyang merasa seakan-akan terdapat kristal es yang terbentuk di dalam tubuhnya. Pembentukan kekuatan ini membuatnya merasakan adanya sensasi yang menyenangkan yang melintas di pikirannya.

Satu suap, dua suap, tiga suap…

Saat ia menelan Qi dingin itu dengan rakusnya, Luo Yunyang yang masih berada di lapangan latihan pribadinya perlahan berubah menjadi patung es.

Aku tak bisa menyerapnya lagi!

Ketika menyadari bahwa ia telah mencapai batasnya, Luo Yunyang berhenti melakukan Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan dan meningkatkan Atribut Kecerdasannya hingga 50 poin.

Keadaan tubuhnya tampak jelas di dalam pikirannya. Ia dapat merasakan bahwa Qi dingin yang bercahaya di dalam dantiannya telah tumbuh hingga seukuran sebutir beras.

Sebagian dari Qi dingin yang diserapnya telah mengalir ke titik bercahaya ini, sementara sisanya menyebar di dalam tubuhnya.

Walaupun efek dari Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan tak terlalu buruk, tetap saja masih tak dapat dibandingkan dengan saat ia pertama kali melakukannya.

Titik bercahaya ini, sama halnya dengan kekuatan pikirannya, adalah sesuatu yang Luo Yunyang rahasiakan. Ia awalnya berencana untuk menggunakannya saat pertarungan memperebutkan cairan sumber. Tetapi pada akhirnya, alat pengatur atribut sudah sangat cukup membantunya sehingga ia tak perlu mengeluarkannya.

Karena sumber intinya telah terbentuk, Luo Yunyang terus menerus mempertanyakan apakah titik itu benar-benar sumber inti. Berdasarkan buku yang pernah ia baca, efek dari titik bercahaya ini dan sumber inti sangat mirip.

Namun, berdasarkan teori Da Alliance, sumber inti hanya bisa dibangkitkan menggunakan cairan sumber.

Luo Yunyang menyingkirkan semua pikiran mengenai cairan sumber dan tetap tenang untuk waktu yang lama sebelum ia akhirnya mulai mempelajari Gerakan Naga Emas Melahap Matahari.

Karena pengalamannya sebelumnya, ia sangat berhati-hati kali ini. Ia tahu dengan jelas seberapa berbahayanya Gerakan Naga Emas Melahap Matahari ini.

Saat ia merapalkan mantra, beberapa pemikiran muncul di benaknya. Ketika ia telah sepenuhnya memahami mantra tersebut, ia mendongak menghadap kehampaan dan menyerap satu suap penuh.

Begitu ia menelannya, sebuah bola api raksasa berwarna merah terang terlihat di pikirannya.

Tiba-tiba saja, seekor ular api yang kurus keluar dari bola raksasa itu dan bergerak menuju Luo Yunyang.

Saat ular api itu memasuki tubuhnya, Luo Yunyang, yang awalnya merasa kedinginan, sekarang merasakan tubuhnya sangat panas.

Panas yang berapi-api itu seperti banyak kobaran api mengamuk dan membakar tubuhnya.

Pengalaman sebelumnya membantu Luo Yunyang untuk tak panik. Dengan cepat ia mengeluarkan semua energi yang telah ia simpan dengan menggunakan Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan untuk menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Kemudian, ia menggunakan kekuatan pikirannya untuk mempercepat proses ular api itu berkeliaran di tubuhnya.

Merah terang, merah tua, merah keemasan…

Warna kulit dan daging Luo Yunyang berubah secara terus menerus hingga panas yang berapi-api dan Qi dingin pada tubuhnya akhirnya mulai bertempur.

Es dan api bergantian, meninggalkan rasa asam setiap kalinya.

Luo Yunyang merasa kulit dan dagingnya tak akan mampu bertahan lebih lama lagi. Ia hanya ingin ambruk.

Terakhir kali, ia menggunakan energi dari Bodhi Emas serta kekuatan yang disimpannya dari Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan untuk menyela dan memusnahkan secara paksa kekuatan Naga Emas Melahap Matahari dari tubuhnya.

Kali ini, Luo Yunyang memilih untuk tetap bertahan.

Sebuah cahaya emas redup mulai muncul dari daging dan kulitnya yang berwarna merah keemasan. Cahaya emas itu membuat Luo Yunyang tenang dan raut wajahnya menjadi semakin ringan.

Akhirnya setelah beberapa waktu lamanya, kekuatan dari bola api raksasa yang telah ia serap menjadi sebuah titik bercahaya yang tersimpan di dalam dantian Luo Yunyang.