webnovel

4

Orang itu biasanya memakai kacamata tipis, ia juga sering bersiul-siul dari waktu-ke waktu, ia berambut hitam dan rambutnya pun pendek. Ia juga terhitung pendiam, walau begitu anehnya setiap kali ada yang membulinya besoknya mayatnya yang telah meninggal dengan cara yang aneh pun ditemukan di depan gerbang pintu. Ada yang meninggal karena tiba – tiba terkena serangan jantung, padahal ia sebelumnya tidak ada riwayatnya, ada yang matanya dicongkel dan meninggal karena tenggelam di danau, ada yang meninggal karena kehabisan darah, bahkan ada yang tidak ada kaki dan tangan, polisi tentu curiga, tapi sayangnya tidak ada bukti dan mereka tidak bisa apa-apa.

Orang-orang di sekolah menjauhinya dan semua orang takut padanya, tentu kecuali Sari. Boneka yang memanipulasi Sari itu sering memintanya untuk endekati dari siswa itu.

Saat ini, di perpustakaan sekolah terlihat seseorang yang sedang menulis sesuatu di sebuah buku tulis, pria berkacamata itu kurang lebih 175cm, memakai seragam sekolah itu dengan rambut hitam dan wajah yang tampan cenderung feminim. Ia adalah Aria. Iya, Aria yang dulu merupakan anak yang ceria menjadi anak yang tidak pedulian dan pendiam. Mengapa? Tentu saja karena hal-hal beberapa tahun lalu.

Tak ada yang percaya, tak ada bukti. Ia tak bisa apa-apa.Hanya dapat diam dan bunkam. Hanya beberapa tahun lalu ia mulai merasa janggal, mengapa? Karena setiap ia pikir-pikir lagi mengapa ia tak pernah lupa? Mengapa ia tidak pernah merasa lelah? Mengapa ia tak pernah merasa haus atau lapar padahal ia sering lupa makan?

Aria tidak punya keluarga ia hidup di panti asuhan, orang tuanya meninggalkannya di depan panti asuhan saat ia masih bayi, begitulah kata pengurus panti asuhan tersebut. Pada waktu itu teman satu-satunya adalah Sari, ia adalah alasan mengapa ia dulu adalah seorang yang ceria, semenjak saat itu, ia tak pernah merasa dekat dengan orang lain ia mulai menjadi pendiam saat itu juga ia mulai belajar di semua waktu luangnya bahkan terkadang hingga lupa makan atau tidur, dan orang-orang yang tinggal di panti asuhan tersebut juga tidak terlalu peduli. Sejak pengurus yang lalu pergi tidak ada orang yang mau mengurusnya.

Pada waktu-waktu tersebut Aria menyadari akan keanehannya. Ia mencoba tidak makan dan tidur dan hanya belajar dan bermain tetapi ia tak ada rasa capek. Ia tidak makan tetapi tidak bisa merasa lapar…

Itulah saat ia menyadari, ia adalah sebuah monster. Sesuatu yang makan walau tak bisa lapar, belajar walau tidak perlu, tidur walau tidak akan lelah… Bahkan ia tidak ada teman yang membuatnya senang lagi. Aria telah kembali ke kekosongan sebelum ia menemui Sari, sebelum mengenali Sang pengurus panti asuhan….