Tak terasa mereka sudah sampai ibukota. Mencari alamat kantor Nabila dan akhirnya sampai di kompleks BIN.
Kesan pertama ketika memasuki Komplek BIN, terpateri bahwa masalah keamanan menjadi perhatian utama. Kantor ini dikelilingi pagar besi yang membatasi jalan umum dengan jalan lingkungan kantor. Dari Jalan Seno Raya yang sejajar dengan rel kereta api lintasan Pasar Minggu-Kalibata, terlihat pagar tinggi yang ditutup oleh rimbunnya pohon bambu, seolah menyembunyikan gedung-gedung perkantoran BIN. Dari Jalan Seno Raya, juga terlihat menjulang keberadaan patung Soekarno-Hatta, tepat di depan gerbang utama masuk komplek perkantoran BIN. Patung itu seolah mempermudah dalam mengenal intelligence compound yang menjadi "Headquarter" BIN.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com