webnovel

Chapter 6 : Perpindahan dan Rapat

---------------------------------------------------

Earthland Kingdom, waktu : Pagi Hari

Pada suatu hari, di Earth Kingdom, sesuatu yang luar biasa terjadi. Penduduk Eartland Kingdom terbangun dengan kebingungan yang tak terkira, karena mereka mendapati diri mereka tidak lagi berada di dunia yang mereka kenal. Seolah-olah mereka telah dipindahkan ke dunia lain yang sama sekali berbeda.

Pertama kali mereka menyadari perubahan ini adalah ketika matahari terbit. Cahayanya memiliki kualitas yang berbeda, dengan warna langit yang lebih mendalam dan lebih banyak bintang yang terlihat di siang hari.

Suasana sekitar perbatasan Earthland Kingdom yang biasanya hanya lautan kini tampak berubah menjadi lanskap yang aneh dan asing. Gunung-gunung terpampang megah dengan puncak-puncak yang menakjubkan, dan sungai-sungai mengalir dengan air yang berkilauan dengan warna yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

Warga Earthland Kingdom awalnya terkejut dan cemas. Mereka berkumpul di jalan-jalan dan lapangan, berbicara dengan kebingungan tentang apa yang telah terjadi.

Pemerintah segera mengadakan pertemuan darurat untuk mencari jawaban atas misteri ini. Ilmuwan, ahli fisika, dan tokoh agama diminta untuk memberikan pandangan mereka.

Beberapa teori muncul. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini mungkin akibat fenomena fisika yang belum dipahami, seperti pergeseran dimensi atau jarak antar-bintang yang terjadi tiba-tiba.

Teori lainnya berbicara tentang intervensi ilahi atau kekuatan supernatural yang telah memindahkan mereka ke dunia baru sebagai ujian atau pelajaran.

Sementara itu, kehidupan sehari-hari di Earthland Kingdom terus berlanjut, meskipun dengan perubahan besar.

Pertanian yang dulunya menjadi tulang punggung ekonomi mereka kini harus menyesuaikan diri. Hewan-hewan liar baru muncul, dan sumber daya alam yang belum pernah mereka temui menimbulkan tantangan baru.

Namun, pertanyaan mengenai mengapa dan bagaimana perpindahan ini terjadi tetap menggantung. Generasi muda tumbuh dengan cerita tentang dunia asal mereka yang hilang, sementara para filsuf dan agamawan merenungkan arti dari peristiwa ini dalam kerangka spiritual dan filsafat.

---------------------------------------

Kastil kerajaan, Earthland Kingdom

Suasana rapat di kerajaan terasa khusyuk dan penuh hikmat. Ruangan yang megah di istana kerajaan dihiasi dengan ukiran-ukiran indah dan lampu-lampu gantung yang menerangi ruangan dengan cahaya lembut. Meja panjang di tengah ruangan dikelilingi oleh kursi-kursi yang elegan, tempat para pejabat kerajaan duduk dengan sikap hormat.

Di ujung meja, takhta raja yang dihiasi dengan mahkota dan lambang kerajaan berdiri megah. Sebuah tirai besar berwarna merah menjulang di belakang takhta, memberikan kesan kemegahan dan keagungan. Ruangan ini adalah tempat di mana keputusan penting dan nasihat diberikan untuk masa depan kerajaan.

Di sekitar meja, para menteri kerajaan duduk dengan serius dan penuh perhatian. Menteri Pertahanan, yang berjubah serba hitam, menatap peta-peta strategis yang terbentang di atas meja dengan raut serius. Sebelahnya, Menteri Ekonomi dengan jubah merah marun berbicara dengan pandangan tajam, membahas masalah-masalah perdagangan dan ekonomi yang dihadapi kerajaan.

Pada ujung lain meja, Menteri Luar Negeri dengan pakaian berwarna biru cerah tengah memberikan laporan tentang hubungan diplomatik dengan kerajaan tetangga. Suara lembut dan berwibawa dari sang Menteri berdampingan dengan peta-peta negara yang disiapkan untuk menjelaskan situasi.

Di antara para menteri, seorang kepala penasihat kerajaan duduk dengan bijak, menatap dengan pandangan tajam dan wawasan luas. Ia adalah orang yang memberikan nasihat berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam.

Suasana rapat penuh dengan suasana saling menghormati. Ketika salah satu menteri berbicara, yang lainnya mendengarkan dengan seksama dan memberikan reaksi sesuai dengan sifat perbincangan. Keheningan yang singkat terjadi saat menteri memberikan pemaparan atau saran-saran yang penting.

Tak lupa, para pelayan istana yang berpakaian rapi juga berdiri siap sedia di sekeliling ruangan, siap untuk memenuhi kebutuhan para menteri atau raja. Mereka bergerak dengan hati-hati, berusaha untuk tidak mengganggu jalannya rapat.

Suasana rapat di kerajaan mencerminkan seriusnya tanggung jawab para pejabat dalam memutuskan kebijakan yang akan membentuk masa depan kerajaan. Di tengah keheningan, keputusan penting diambil, nasihat berharga diberikan, dan visi untuk kejayaan kerajaan dideklarasikan.

Semuanya menunggu dengan khidmat dan khusyuk sang raja untuk berbicara terlebih dahuku, karenan keputusan yang terjadi hari ini akan memepengaruhi takdir masa depan keerajaannya.

Adhitama kemudian mengucapkan beberapa perntanyaan dengan berharap ada yang akan menjelaskannya tentang fenomena aneh yang terjadi pada kerajaannya ini.

"Saya tidak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi. Kita tiba-tiba berada di dunia yang sepenuhnya berbeda? Apa yang kita ketahui tentang fenomena ini?" (Raja Adhitama)

Adhitama bertingkah dan berbicara seolah tidak mengerti apa-apa, padahal dia mengetahui bahwa negerinya akkan dipindahkan. Ia hanya mengikuti alurnya sendiri agar bisa menjadi raja yang mengerti keadaan negerinya.

"Benar, Yang Mulia. Kami telah mengumpulkan data dan berbicara dengan para ilmuwan terkemuka. Saat ini, kami masih mencoba memahami bagaimana perpindahan ini bisa terjadi. Ada teori yang menyebutkan bahwa ini mungkin akibat pergeseran dimensi atau bahkan eksperimen teknologi yang belum kami pahami dari pihak luar." (Menteri Pertahanan)

Kemudian Menteri Ekonomi juga mulai menjelaskan pendapatnya.

"Keadaan ekonomi kita juga terpengaruh oleh peristiwa ini, Yang Mulia. Mitra Dagang dan pasar yang biasanya kami andalkan kini tidak lagi tersedia di dunia ini. Kami perlu dengan cepat mengevaluasi sumber daya baru yang tersedia di sekitar kita dan mencari cara untuk memulai perdagangan dengan pihak-pihak baru yang ada di sini." (Menteri Ekonomi)

Adhitama merasa paham tentang garis besar peristiwa perpindahan ini.

"Kita harus bertindak cepat dan cerdas dalam menghadapi situasi ini. Saya ingin kita mengutamakan keamanan dan kesejahteraan rakyat kita. Apa saran Anda untuk langkah-langkah pertama yang harus kita ambil?" (Raja Adhitama)

"Kami sudah akan memulai membangun hubungan dengan masyarakat lokal di sini. Meskipun mungkin ada perbedaan budaya dan bahasa, kami berusaha membangun komunikasi yang bermanfaat." (Menteri Pertahanan)

Menteri Pertahan pun ingin mengusulkan ide untuk memata-matai negara terdekat teerlebih dahulu.

"Tetapi, kami juga harus mempersiapkan diri untuk potensi ancaman dari elemen yang mungkin tidak setuju dengan kehadiran kita di sini. Untuk itu yang mulia, izinkan kami untuk memulai memindai dan melakukan pemamtauan dengan daerah baru yang mungkin ada didekat negara kita" (Menteri Pertahanan)

" Kami juga sedang mengevaluasi sektor-sektor ekonomi yang dapat kita kembangkan di dunia ini. Pertanian dan perdagangan mungkin menjadi sektor yang kita prioritaskan. Kami harus belajar mengenai tanaman dan hewan yang ada di sini serta bagaimana cara kita bisa memanfaatkannya." (Menteri Ekonomi)

" Apapun itu, kita harus tetap berpegang pada nilai-nilai kita dan memastikan bahwa tindakan kita sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan etika. Kami telah menjadi tamu di dunia ini, dan kita harus berusaha untuk hidup berdampingan dengan masyarakat di sini." (Raja Adhitama)

" Saya setuju, Yang Mulia. Kita tidak boleh melupakan nilai-nilai yang kita bawa dari dunia kita sebelumnya. Semoga kita dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan penduduk asli dunia ini." (Menteri Pertahanan)

" Kami akan melakukan yang terbaik, Yang mulia. Saya yakin dengan kerja keras dan kerjasama, kita bisa mengatasi tantangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kerajaan kita di dunia baru ini." (Menteri Ekonomi)

"Apakah ketersediaan cadangan pangan kita bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat kita Menteri Ekonomi?" (Raja Adhitama )

"Iya Yang mulia, kita masih memiliki cadangan makanan yang sangat banyak apalagi kita diperkirakan akan panen lebih besar dinadingkan kuartal tahun lalu" (Menteri Ekomomi)

"Baiklah kalau begitu, tapi apakah masih ada hal yang berpengaruh buruk pada negri kita lainnya? (Raja Adhitama)

Semuanya berpikir untuk menanggapi perkataan dari sang Raja.

"Yang Mulia, kami sedikit memiliki masalah pada pasar ekspor kita. Tampaknya karena perpindahan ini, mitra global ekspor kita juga ikut terputus dan hal ini dapat menyianyiakan prokduksi kita." (Menteri Perdagangan)

"Dan juga Yang mulia, sepertinya pasokan minyak kita semakin menipis. Saya rasa kita harus membatasi penggunaannya oleh masyarakat dan mencari cadangan minyak lain. Jika kita tidak segera menemukan solusinya, kami mengkhawatirkan bahwa akan terjadi kerugian dan perlambatan aktivitas ekonomi di negara kita" (Menteri Sumber Daya Mineral"

"Dengan ini aku akan menyatakan bahwa gunakanlah segala cara agar kita bisa bertahan pada masa krisis ini, dan juga tolong untuk semua tentara dan badan intelegen dengan kapal serta pesawat mata-mata kita diterbangkan untuk mencari negara baru" (Raja Adhitama)

"Baik Yang Mulia, sesuai keinginan anda" (seluruh Menteri)

"Baiklah, kita akan menghadapi perubahan ini dengan keberanian dan tekad. Ingatlah, kerajaan ini adalah kerajaan yang tangguh. Mari kita bersama-sama menjalani perjalanan ini dan meraih kesuksesan yang baru di dunia yang tak terduga ini." Raja Adhitama

Suasana ruangan rapat kerajaan yang megah berbeda dengan saat awal rapat. Setelah berbagai diskusi, debat, dan pertimbangan, akhirnya rapat telah selesai. Udara yang awalnya tegang dan serius kini berganti dengan rasa lega dan sedikit kelegaan.

Para pejabat kerajaan yang menghadiri rapat merasakan suasana yang lebih santai dan rileks.

Para menteri duduk kembali di kursi mereka dengan ekspresi wajah yang lebih ringan. Beberapa di antara mereka mengobrol dengan santai, sambil tertawa dan menuangkan minuman dari cangkir-cangkir kecil yang tersedia di meja. Suara gemerisik percakapan yang lembut mengisi ruangan, menciptakan atmosfer yang lebih hangat dan akrab.

Raja duduk dengan tenang di takhtanya, raut wajahnya mencerminkan pemikiran yang mendalam.

Ia memberikan tanda hormat kepada menteri-menterinya yang telah memberikan nasihat berharga dan membantu dalam pengambilan keputusan. Meskipun sedikit lelah setelah rapat yang panjang, Raja tetap terlihat tenang dan penuh dengan martabat.

-------------------------------------------------------

Pangkalan Udara Skuadron ke-1, Earthland kingdom.

Pesawat mata-mata siap terbang dari landas pacu, menampilkan pesona teknologi dan kekuatan yang memukau. Di pagi yang cerah, cahaya matahari memantulkan sinar-sinar di permukaan bodi pesawat, menciptakan kilauan metalik yang menambah kesan futuristik. Suara mesin yang halus dan getaran perlahan memenuhi udara saat mesin-mesin kuatnya mulai hidup.

Dengan mantap, pesawat tersebut meluncur maju, menggunakan landas pacu sebagai pijakan untuk mengumpulkan kecepatan. Seperti predator yang siap beraksi, sayap-sayap kokpit pesawat dinaikkan secara perlahan untuk memberikan daya angkat yang diperlukan. Pada saat yang tepat,

pesawat ini melepaskan diri dari permukaan landas pacu, naik menuju angkasa dengan anggun.

Dengan ini, misi baru pesawat mata-mata untuk menjelajahi dan menemukan misi tanah, negara, maupun peradaban baru...…..