Rumah Ghani
Setelah menempuh perjalanan beberapa belas menit dari apartemen sang adik, akhirnya Ghani sampai juga di halaman rumahnya. Ia berharap Jasmin masih tidur dan tidak tahu jika ia keluar malam-malam.
Kali ini mobil sengaja tidak dimasukkan ke dalam bagasi. Ghani pikir sekalian untuk besok, jadi tidak perlu meminta disiapkan oleh penjaga rumah.
Ketika masuk ke dalam ternyata penerangan sudah dipadamkan, tapi tidak begitu saja gelap karena masih ada bantuan cahaya lampu kecil.
Malam ini rencana untuk mengerjakan laporan terpaksa dibatalkan, lebih memilih menemani istrinya yang tidur agar besok bangun lebih semangat karena semalaman tidur memeluk tubuh istrinya.
Benar saja, ketika sampai di kamar istrinya benar-benar lelap, bahkan saat ia merebahkan diri dan memeluk bagai guling hanya ada erangan, sebelum akhirnya mengubah posisi menjadi memunggungi.
Ia tersenyum, kemudian ikut terlelap dengan memeluk pinggang istrinya yang terasa pas.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com