Satu jam kemudian.
"Sudah lebih baik??" tanya Juliet, Lucas mengangguk lemas.
Juliet membersihkan kaca jendela yang ia pecahkan. Untung saja hanya satu kisi bagian. Jadi nggak begitu banyak serpihannya. Lucas melihat Juliet membersihkan kaca. Lalu menundukkan kepalanya malu.
"Ah, akhirnya selesai juga." Juliet mengusap kening.
Lucas tetap hanya diam, mengamati lengannya yang telah mendapatkan pengobatan dari Juliet. Sangking banyaknya sayatan yang pernah Lucas torehkan, sampai tak terlihat lagi mana bekas luka lama dan mana yang baru.
"Kenapa bengong?" Juliet mendekati Lucas, memberikan segelas air hangat.
Wajah Lucas terlihat jauh lebih bersinar dari pada tadi. Pupil matanya juga sudah mulai membesar, tanda ia tak lagi ada dalam jeratan benda laknat itu.
"Enggak." Lucas meminum air pemberian Juliet, ia sangat merasa malu karena Juliet melihatnya saat ngefly.
"Beristirahatlah, Lucas. Aku akan kemari lagi saat makan malam." Juliet bangkit.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com