Begitu situasi sudah aman, aku bergegas keluar dari pelukannya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat bus yang terbalik di sana.
Tubuh besar bus itu mengeluarkan asap hitam yang mengerikan, yang telah merobohkan pagar pembatas dan bahkan merobohkan dua lampu jalan.
Di sekitarnya, ada pandangan sekelompok orang yang menangis berbisik.
Segera, polisi dan paramedis tiba. Aku melihat mereka membawa Jiang Shuang yang terluka dengan tandu. Sedangkan sopir dan wanita tua dengan penyakit mental itu juga dibawa ke tandu dan dimasukkan ke ambulans.
Sesaat, rasa takut menggerogoti hatiku. Andai saja Bei Mingyan tidak muncul tepat waktu, aku pasti juga akan terbaring lemah di atas tandu.
Bei Mingyan yang berdiri di sampingku memegang bahuku dengan erat. Dia berkata dengan suara berat, "Ayo pergi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com