Tentu saja Fauzan dapat mengerti jika apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu tentu saja memang benar hanya kadang nada suara dan ucapan dari Umar yang begitu datar tentu saja hal itu membuat kau dia salah paham dan Fauziya berpikir Umar sedang marah kepadanya. Padahal di sini Umar hanya menegaskan fakta yang sebenarnya.
"Hiks... hiks...hiks...his...," tangis dari Fauzia yang tentu saja saat ini hampir membuat ketiga baby mangil itu terbangun jika bukan karena Fauzan langsung membawa Fauziya pergi.
Dan tentu saja Fauzanberkata tanpa suara dengan Umar hanya dengan kode gerakan tubuh yang menandakan mereka akan menginap di kamar ruang tamu bawah yang tentu saja langsung ditanggapi anggukan oleh Umar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com