Di sebuah tempat yang luas di nonexistence world, saya, sisi saya, Unknown, dan Q-01, berkumpul untuk memulai rencana yang sudah dibahas di rapat.
Semuanya sudah siap untuk menjalankan rencana. Mereka semua menggunakan seluruh kekuatan mereka kecuali Unknown, karena jika dia menggunakan semua kekuatannya, maka sudah dipastikan kestabilan seluruh cerita akan terganggu lagi.
"Semuanya. Apa kalian sudah siap untuk melakukan ini?"
Semuanya: "siap!"
"Bagus. Tapi, sebelum itu, aku ingin memperkenalkan seseorang terlebih dahulu. Ayo, tunjukkan diri kalian!"
Tiba-tiba, dari atas turun sebuah bintang berwarna ungu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bintang tersebut menghantam dataran yang kami injak dan membuat nonexistence world bergetar saking kuatnya hantaman tersebut.
Semuanya kaget karena tiba-tiba ada bintang jatuh dari atas dan membuat nonexistence world bergetar.
Sisi saya: "apa itu!? Apa sebuah serangan dari luar?"
[Aku tidak bisa mendeteksi apa itu. Tapi, sepertinya sebuah kekuatan yang sangat besar menghantam dataran nonexistence. Tapi, apa itu?]
Unknown: "kalau dilihat-lihat, mirip sebuah bintang. Apakah itu benar?"
Karena penasaran, Unknown menggunakan hyperboom untuk menyingkirkan semua debu-debu yang beterbangan.
Ketika semua debu sudah tersingkirkan, tiba-tiba ada bintang-bintang kecil yang menyerang mereka. Jumlah bintang kecil itu sangat banyak dan mereka terus membelah diri mereka tanpa mengurangi ukuran mereka sendiri.
Sisi saya dan Q-01 sampai kewalahan menghadapi mereka semua yang begitu cepat dan banyak ini. Namun, tidak bagi Unknown. Dia memiliki pasif yang dapat melindunginya dari ancaman luar, dan itu bekerja terhadap serangan bintang-bintang ini.
[Aduh~ gimana ini? Jumlah mereka terlalu banyak dan sangat cepat sekali. Tolong kami pencipta!]
Sisi saya: "biasanya aku tidak pernah kesulitan menghadapi suatu makhluk atau entitas apapun. Tapi, yang ini agak lain emang. Sialan kalian!"
Unknown: "tuan. Apa maksud dari semua ini? Kenapa ciptaanmu ini menyerang kami yang bukan musuh?"
"Itu karena sistem perlindungannya yang terlalu sensitif terhadap apapun yang ada disekelilingnya."
[Penciptaaaa! Aku mohon hentikan semua ini!! Ini tidak lucu, sumpaaahhh!!!]
"Ya ampun~ baiklah. Sudah cukup, hentikan ini! Mereka itu tidak jahat. Mereka baik dan teman kita."
★ "baik pencipta!"
Seketika semua bintang kecil itu berhenti menyerang dan kembali mengelilingi bintang ungu. Semuanya senang karena ini sudah berakhir.
[Akhirnya~ selesai juga~]
Bintang ungu tersebut berubah bentuk ke bentuk fisik yang menyerupai manusia. Semuanya terkejut ketika melihat bentuk fisiknya.
Sisi saya: "wah wah. Ini, ini, ini benar-benar mahakarya!"
[Aku tidak menyangka. Ternyata, dia ini perempuan.]
Unknown: "ternyata tuan tahu apa yang dibutuhkannya ketika kesepian."
"Hey hey! Apa yang kau bicarakan Unknown! Aku membuatnya seperti ini karena untuk melengkapi. Masa harus bentuk fisik pria lagi. Kan tidak bagus nantinya jika semuanya pria."
Unknown: "terserah tuan saja lah itu mah. Tuan yang menciptakan."
"Baiklah. Sudah cukup semuanya. Sekarang, ayo perkenalan dirimu!"
★ "baik tuan."
Dia pun memperkenalkan dirinya dengan suara yang agak sedikit lembut.
★ "semuanya perkenalan. Namaku adalah Twilight Star. Kalian bisa panggil aku Twilight saja. Aku adalah ciptaan tuan yang ke dua setelah kak Unknown..." [Kak Unknown? Hhhhhhhahaahahahahahaha!!! Ternyata, Unknown punya adik perempuan ya!].
Unknown melirik kearah Q-01 dengan tatapan tajam sembari mengeluarkan pedang pemusnah. "Kalau kau berani-berani bicara seperti itu lagi, aku yakin kau akan hilang dari Story Life dan tidak akan pernah ada lagi." Ucapnya dengan aura mengerikan. Q-01 hanya bisa terdiam karena takut melihat sisi mengerikan dari Unknown.
"Hoy hoy! Sudah cukup! Semuanya diam dan dengarkan Twilight memperkenalkan dirinya."
★ "terimakasih tuan. Jadi, seperti yang semuanya dengar tadi, aku adalah Twilight. Aku berasal dari tempat tuan berada. Aku tercipta karena keinginan tuan yang ingin aku ada di sini untuk membantunya dalam menjalankan sebuah rencana."
Sisi saya: "sedikit pertanyaan. Kamu kan perempuan, kok gak besar sama seperti perempuan yang ada di dunia kenyataan?"
Unknown: "ini lagi nih. Bukannya nanya hal-hal yang baik, malah nanya hal-hal yang sensitif. Nanti berubah bisa genre cerita ini hanya karena pertanyaan mu itu."
Sisi saya: "yaaa kan nanya. Apa salahnya."
"Jika kalian ada pertanyaan, simpan saja dulu dan tanyakan itu di belakang cerita nanti."
[Maaf pencipta. Tapi, bukannya anda bilang tadi ada dua ciptaan baru ya. Mana satunya lagi?]
"Pertanyaan yang bagus Q-01. Dia akan muncul dalam 3, 2, 1."
Setelah hitungan selesai, dari segala arah, muncul partikel-partikel aneh dan belum pernah dilihat sebelumnya. Partikel ini berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah pedang berukuran besar sekali. Saking besarnya, nonexistence world tidak muat bagi pedang itu.
Ketika itu, terdengar suara dari kejauhan. "Ternyata, cerita ini masih memiliki ujung. Pencipta bilang ujung ini disebut Outerstory. Aku masih belum mengerti apa maksudnya." Ucapnya dari kejauhan.
Semuanya yang mendengar suara tersebut menjadi penasaran dimana dia berada.
"Jika kalian penasaran dimana dia berada, maka jawabannya ada di luar cerita."
[Luar cerita? Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya.]
Sisi saya: "biar aku jelaskan apa itu luar cerita."
Sisi saya: "jadi, luar cerita adalah sebuah tempat yang tidak mungkin terjangkau oleh semua fiksi yang ada. Luar cerita bisa disebut juga sebagai Outerstory, yang dimana ini adalah batas keseluruhan cerita yang tertulis maupun tidak tertulis. Jika ada yang sampai atau melewati Outerstory, maka dia akan lenyap karena Outerstory akan menyerap semua kekuatan dan mengambil semua kemampuan yang dimiliki oleh karakter yang berhasil sampai atau melewati nya. Sama seperti Q-01, Outerstory mempunyai akal sendiri. Level pengetahuannya sudah mencapai tahap tak teridentifikasi."
[Gila! Ini mah bisa jadi yang terkuat di segala cerita kecuali pencipta.]
Unknown: "enggak juga sih. Soalnya masih ada Door Of Me yang belum diketahui kekuatan dan kemampuannya. Plus, ada aku dan dua ciptaan tuan yang masih belum diketahui juga kekuatan dan kemampuannya."
[Iya juga yah. Hehe, maaf.]
Tiba-tiba ditengah-tengah mereka, muncul gelombang kejut yang membuat mereka terpental kebelakang. Semuanya benar-benar kaget dengan apa yang terjadi tadi sampai-sampai kehilangan kesadaran. Saat itulah, ciptaan ketiga menunjukkan wujudnya didepan mereka semua.
Semuanya tersadar kembali setelah kehilangan kesadaran saat terkena gelombang tadi. Mereka melihat wujud fisik ciptaan ketiga dan terheran-heran kerena mereka hanya melihat sebuah cahaya yang bersinar.
[Tunggu dulu! Bentuk fisiknya cahaya? Serius nih?!]
Sisi saya: "(kalau dilihat dari bentuk nya. Dia itu perempuan. Wah. Sudah kuduga. Ciptaan ketiga juga adalah seorang perempuan. Ini kesempatan yang bagus. Hehe~)"
Unknown: "aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi sekarang."
"Ada apa dengan kalian? Bukannya ini bagus?"
Unknown: "maaf kalau perkataan ku ini menyinggung tuan. Tapi, tuan sepertinya sedang...."
"Wowowowow. Tolong jangan lanjutkan kalimat itu Unknown. Aku sudah tau apa yang akan kamu katakan dan itu adalah hal sensitif. Ok."
Unknown: "baiklah tuan."
Semuanya terus memperhatikan ciptaan ketiga saya.
"Daripada kalian memperhatikan dia terus, mending perhatian aku dulu. Ada sedikit informasi yang harus disampaikan sebelumnya kita memulai rencana ini."
Semuanya: "baik!"
"Baguslah."
"Jadi begini, kalian juga sudah tahukan apa rencana yang akan kita jalankan. Dan kalian juga semestinya sudah tahu mengapa aku menciptakan dua lagi sama seperti Unknown namun dengan gender yang berbeda."
"Semua ini kulakukan untuk menyempurnakan Story Life agar bisa menjadi tempat untuk menyimpan berbagai cerita fiksi maupun nyata yang ada atau tidak ada."
"Dengan kekuatan yang kita miliki dan dua tambahan baru, ini akan memungkinkan peluang keberhasilan kita dalam menjalankan rencana akan menjadi sangat tinggi atau bahkan 100%."
"Tapi, ada suatu kekurangan yang masih harus kita lengkapi."
[Apa itu?]
".....bintang putih dan kuning."
Sisi saya: "permisi tuan. Bintang kuning kan sudah ada disini."
"Dimana?"
"Itu. Diatas kepala tuan."
"Oh! Ya, aku lupa. Saking sudah lamanya ada diatas kepala terus."
Unknown: "terus? Bintang putih nya ada dimana tuan?"
"Bintang putih? Oh! Sebentar ya!"
Saya mengambil bintang putih di dalam Dimension Storage yang begitu luas dan akhirnya ketemu.
"Ini dia. Bintang putih yang suci."
Semuanya menjadi bingung karena bintang itu berbada dari bintang yang lain, yaitu tidak bersinar.
[Kok gak bersinar?]
Sisi saya: "tumben bintang gak bersinar. Apakah palsu?"
Unknown: "(aku tidak mengerti lagi dengan tipuan baru dari tuan.)"
"Kenapa kalian tidak terkejut?"
Sisi saya: "gak ada yang menarik soalnya. Itu cuma bintang buangan yang dibuang ke Dimension Storage."
[Iya. Mana bintangnya cuma warna putih dan gak ada coraknya.]
Unknown: "..."
"Kenapa kamu tidak merespon Unknown? Apa kamu juga berpikir kalau bintang ini hanya bintang biasa?"
Unknown: "maafkan aku tuan karena tidak merespon. Sejujurnya bintang putih yang tuan ambil dari Dimension Storage terlihat tidak asing sekali bagi saya. Entah mengapa itu mengingatkan pada suatu hal yang pernah terjadi sebelumnya."
"Benar sekali. Bintang putih sebenarnya adalah bintang terkuat selain bintang kuning. Cuma, ada kejadian yang terjadi di waktu dulu yang disebabkan oleh bintang ini. Itu sebabnya, dia dibuang ke Dimension Storage agar tidak menimbulkan peristiwa yang sama lagi."
Semuanya sekarang mulai paham mengapa bintang putih ada Dimension Storage.
Sisi saya: "maaf tuan. Tapi, apakah kita bisa mulai sekarang? Soalnya kebanyakan ngomong dari tadi."
"Oh iyakah? Namanya juga cerita. Ya wajar kalau banyak bicara."
Unknown: "saya setuju dengan sisi tuan. Bisa kita mulai saja sekarang dan akhiri dialog ini saja tuan?"
"Haduh~ mau bagaimana lagi... Baiklah baiklah, jika kalian ingin sekarang."
Saya kemudian menyuruh mereka semua untuk membentuk lingkaran. Sementara bintang putih ditaruh di tengah-tengah kami.
"Apa kalian semua sudah siap?"
Semuanya: "siap, tuan!"
"Bagus. Dalam hitungan ketiga, kita lakukan secara bersama-sama. Mengerti?"
Semuanya: "ya!"
"1...2...3!"
Semuanya: "DEMI STORY LIFE!!!"
Bersambung.....