webnovel

Stela and Eric

Auristela Allisya  Gadis yang masih bersekolah dan duduk di bangku SMA kelas 2, biasa di kenal dengan nama Stela dan All yang harus menerima kenyataan bahwa dia harus menikah akibat perjodohan orang tuanya yang sangat tidak zaman lagi menurut Stela. Eric Fransissco Seorang guru fisika yang di kenal killer dan juga dingin harus menikah dengan gadis yang masih kecil kalau kata Eric seperti menjaga anak kecil dan menjaga adik bagi nya. Apa kah mereka berdua akan bahagia?? Atau malah sebaliknya?? Yuk langsung baca!

nisnisyah_ · วัยรุ่น
Not enough ratings
302 Chs

Stela and Eric bagian 5

Terutama saat Stela sedang merayakan ulang tahunnya saat berumur 16 tahun, dia sengaja mengadakan party dan mengundang teman-temannya semua. Ternyata dia menyembunyikan wine di balik kue ulang tahunnya sampai pada saat selesai dia akhirnya ketahuan oleh papa nya bahwa Stela suka meminum alkohol seperti papa nya dulu waktu masih muda.

Dan mulai saat itu Stela lebih berhati-hati untuk pergi minum alkohol ataupun pergi ke club.

Ya itu semua kenangan yang dia simpan di dalam memori hidupnya, dan juga rumah ini.

Di sepanjang jalan Stela tertidur karena dia masih ngantuk, dan dia juga bingung mau ngapain dia juga sudah memberitahu Lily bahwa dia sudah berangkat dari Bandung menuju Jakarta.

Serasa perut Stela mulai lapar Stela pun bangun dari tidurnya.

"Ma" panggil Stela menatap mama nya yang duduk di depan sambil papanya yang mengendarai mobil.

"Iya ada apa sayang?" Tanya mama Stela.

"Ma aku lapar, ada cemilan gak?" Tanya Stela lagi.

Mama Stela memeriksa cemilan yang tadi mereka bawa, ternyata sudah habis semua.

"Mama kira tadi cukup ternyata engga, udah habis All" jawab Mama Stela.

Stela pun cemberut, pasalnya dia sekarang sudah mulai lapar.

"Yaudah nanti berhenti di mini market depan ya" ujar papa Stela.

Stela pun mengangguk sambil tersenyum menatap papa nya.

"All nanti kita mau makan siang dimana?" Tanya mama nya.

"Ma, mama aneh deh sama aja kayak temen Stela kadang manggil Stela kadang manggil All yang bener yang mana sih ma?" Tanya Stela ikutan bingung juga.

"Kan nama kamu bisa di panggil All bisa di panggil Stela, gak papa dong kalau dua-duanya mama panggil" jawab mama Stela sambil terkekeh.

Stela menghela napas dengan pasrah, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi melihat orang tuanya ini.

"Terserah mama lah, Stela ngikut aja" jawab Stela dengan malas.

Mama hanya tertawa papa Stela juga ikut tertawa akhirnya melihat Stela yang pasrah seperti itu.

"Ihh kok mama sama papa ketawa sih" jawab Stela dengan malas.

"Gak papa kok, itu tadi di depan ada hal yang lucu" jawab papa.

Stela tambah cemberut lalu menatap ke luar jendela. Menatap mobil lalu lalang.

"Kita masih lama sampai pa?" Tanya Stela sambil matanya terus tertuju ke arah luar.

"Kira-kira 30 menit lagi ada" jawab papa Stela.

Stela pun mengangguk. Tidak berapa lama mereka sampai di mini market untuk membeli cemilan buat Stela.

Stela dan mama turun lalu papa memilih untuk di dalam mobil aja sambil istirahat sebentar.

"Ma Stela mau beli es krim deh" ucap Stela melihat tong es krim.

"Yaudah terserah kamu" jawab mama Stela.

Stela pun memilih beberapa jajan yang biasa dia sukai dan juga beberapa minuman untuk nanti di perjalanan tapi dia memilih yang normal saja tidak yang bahaya seperti yang mengandung alkohol.

"Udah ada lagi gak?" Tanya mama Stela sambil menatap Stela yang di depan nya.

Memang mama Stela tidak pernah melarang Stela mengambil hal yang dia sukai saat berbelanja mama nya hanya membiarkan Stela memilih makanan nya sendiri tanpa tapi satu hal syarat nya asal kan di makan. Tidak boleh di buang kalau sudah di buka dari kemasan.

"Udah ma, lagian kita juga mau nyampe kok" jawab Stela menatap mama nya.

Mama Stela pun mengangguk lalu segera membayar belanjaan mereka. Selesai membayar Stela dan mama nya pergi ke arah mobil.

Setelah di dalam mobil Stela langsung makan cemilannya karena dia juga sudah lapar, dan dia juga memakan es krimnya dengan lahap.

"Nanti di Jakarta kita makan siang, kamu mau makan apa?" Tanya Papa Stela menatap Stela yang di belakang.

Stela menatap papanya, "papa nanya sama Stela apa sama mama nih?" Tanya Stela berniat menggoda papa dan mamanya.

"Stela kamu ini ada-ada aja, ya papa nanya sama kamu lah" jawab papa nya.

"Oh sama Stela, kirain sama mama" jawab Stela lagi menaik-turunkan alisnya.

"Stela kamu ini" ujar mama Stela.

Stela pun tertawa melihat ekspresi mama dan papa nya yang sangat lucu, mama nya juga malu-malu gitu.

"Bercanda pa, ma" jawab Stela menatap kedua orang tuanya itu.

"Kamu ini suka banget ledekin mama sama papa" jawab mama Stela.

Ya terkadang Stela sering meledekin kedua orang tuanya sampai mereka malu sendiri.

"Udah kita berangkat?" Tanya papa nya.

Stela mengangguk, "iya pa" jawabnya.

Papa Stela pun menjalankan mobil nya karena mereka sebentar lagi sampai Jakarta, sebenarnya mereka mempunyai supir pribadi tapi kalau mau pergi sama keluarga papa Stela lebih sering membawa mobil sendiri karena menurut mereka jadi lebih enak membicarakan hal-hal yang tidak harus orang lain dengar.

"Welcome Jakarta, i'm back" gumam Stela menatap kearah luar jendela yang sudah padat dengan mobil-mobil lain nya.

"Kamu mau makan dimana Stela?" Tanya papa.

"Aku pengen makan di tempat yang sering aku datangi sama temen aku pa, yang dekat sekolah aku dulu" jawab Stela menatap papa nya.

"Ohh, yaudah kita makan disana aja" jawab papa nya.

"Tapi pa itu gak ada makanan berat gitu, cuman kayak sate, bakso, ketoprak gitu doang" jawab Stela memberi tahu.

"Gak papa sayang, nanti malam mama kan masak" jawab mama Stela.

"Tapi mama masih capek ma" ujar Stela.

"Papa tadi udah nelpon bibi untuk beli sayuran dan keperluan lainnya nanti setelah mama istirahat mama bisa masak" jawab papa Stela.

Stela pun mengangguk paham, "yaudah deh Stela ikut aja gimana" jawabnya.

Papa Stela pun menjalan kan mobil nya kearah penjual yang tadi Stela bilang, dia lebih terkenal dengan sate nya di bandingkan yang lain tapi enak nya di situ ada banyak pilihan dan semuanya bisa di bilang enak lah di bandingkan yang lain.

Stela juga udah lama gak kesitu dia udah rindu sama sate yang biasa dia makan dan juga biasanya mereka memesan ketoprak juga untuk di bagi tiga dengan Lily dan Zahra.

Karena Jakarta macet jadi mereka masih lama lagi sampai apalagi itu tempatnya lumayan jauh.

Tapi bukan papa Stela namanya kalau tidak menuruti kata-kata Stela, tapi papa nya menuruti Stela selagi itu masih normal-normal saja dan ada beberapa hal yang memang papa nya tidak ingin Stela menjadi lebih manja dan bergantung pada orang tuanya saja.

"Pa nanti aku ke sekolah sendiri aja ya, aku bisa kok. Papa sama mama kan capek aku bisa kok sendiri" ujar Stela merasa tidak enak melihat papa nya yang dari menyetir mobil.