"Namanya Ariel?"
Hana tampak mengulang kembali hal yang disebutkan Shaena saat memperkenalkan Ariel kepada gadis itu. Di mana sekarang mereka kembali bertemu di restoran yang ada di depan perusahaan. Tempat di mana mereka sering makan siang di sela jam bekerja.
"Ya, kau tak keberatan dia bergabung dengan kita, kan? Walaupun terlihat menyeramkan dan galak begini… Ariel ini aslinya baik lho. Dia juga pasti cocok dengan kita, yah… walaupun banyak diamnya."
Dalam beberapa saat Hana tak bereaksi, hanya memandang Ariel dengan seksama. Sekilas hal itu tak hanya membuat Ariel yang gugup, namun juga Honey. Pandangan Hana terlihat lain sehingga mereka khawatir gadis itu mengingat masa lalu saat Ariel pernah menjadi teman mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com