webnovel

PROLOG

"Tolong...."

Pandangannya seketika memudar 'BRUKK' . Ia pun terjatuh , dan nyaris terhempas ke aspal jika saja pemuda itu tidak menangkapnya. Tanpa berfikir panjang ia memindahkan gadis itu kedalam gendongannya dan membawanya memasuki mobil. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai rumah sakit di tengah kemacetan lalu lintas. Tak ada pilihan, ia pun meninggalkan mobilnya tepat di tengah kemacetan dan menggendong gadis itu sambil berlari.

Gadis itu berlumuran darah, tak ada cukup waktu. Hujan lebat mengguyur malam yang begitu dingin dan mencekam. Tak ada pilihan lain, ia hanya berusaha berlari sekuat tenaga hingga akhirnya ada keberuntungan yang menghampiri pemuda itu.

Ada sebuah klinik di ujung jalan . Namun sayangnya tak ada peralatan yang memadai, gadis itu kehilangan banyak darah. Setidaknya ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Dengan bantuan ambulance dari rumah sakit terdekat , akhirnya gadis itu berhasil ditangani dengan tepat . Namun sudah hampir dua jam berlalu, ia kehilangan begitu banyak darah. Gadis itu berada dalam kondisi kritis, antara hidup dan mati. Pemuda itu hanya menatap kosong tak berdaya pada dinding rumah sakit. Apa yang telah ia lakukan? Karena emosi tak terkendali nya, ia hampir merenggut nyawa orang lain.

"Wali dari pasien?" seorang suster menghampiri.

"I...i...ya.." jawabnya ragu.

" Maaf tuan bisa bantu kami untuk mengurus administrasi ? "

" Baik suster" .

Dengan ragu ia melangkahkan kakinya menuju ruang administrasi yang tak jauh dari Ruang ICU rumah sakit tempat gadis itu dirawat.

"Bisa bantu kami mengisi data pasien , Tuan? " ujar seorang perawat.

"I...i...ya, bbb...aaa...ba ik..."

Ia pun meraih form data pasien. Disana tertulis beberapa data yang harus diisi. mulai dari nama, usia, alamat dan yang lainnya. Ia pun mulai menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bahkan tidak mengenal gadis itu. Siapa dia? Siapa namanya? Gadis itu juga tidak memiliki tanda pengenal sama sekali.

"Maaf tuan, Anda benar keluarga pasien? Atau ada keluarga yang bisa dihubungi? Bukankan pasien adalah korban kecelakaan? Apakah Anda orang yang menolongnya? Bisa bantu hubungi keluarganya?"

"Ya..." ujarnya terkejut, lidahnya kelu tak sanggup berkata apa-apa. Apa yang harus ia jawab, apa ia harus mengakui kesalahannya? Apa ia harus dihukum karena kelalaiannya? Apa yang akan dikatakan oleh keluarganya? Dan gadis ini, bagaimana keluarganya jika tahu. Akankah mereka membunuhnya , karena nyaris membuat putrinya mati? Apa yang harus dilakukannya??