Kantuk Kiram tak terlalu berat, Dia mengendus rambut panjang Jesse Soeprapto dalam gelap, merasa nyaman entah kenapa.
Dia memeluk seseorang, dan ada tanggung jawab yang tidak terlihat.
"Jesse, kamu tumbuh dengan cepat." Dia bergumam, "Kamu telah tumbuh dan menjadi wanitaku, jadi aku bisa merasa nyaman di hatiku!"
Mengapa Aku tidak bisa bertemu dengannya lebih awal?
Jika memeliharanya sebagai kucing sejak kecil, Jesse pasti akan semakin setia.
Bangun pagi-pagi keesokan harinya, matahari keemasan muncul, Semarang bermandikan sinar matahari yang hangat, dan gelombang panas naik.
Kiram masih mengirim Jesse Soeprapto ke pintu bank dua blok dari rumahnya, Setelah menurunkannya, dia pergi ke balai kota.
Begitu dia duduk, para petugas Departemen mengadakan pertemuan. Kiram mendengarkan situasi militer sambil memikirkan hal-hal lain di dalam hatinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com