"Rias dia," kata Jesse Soeprapto.
Jesse akan pergi ke sekolah, jadi dia mempercayakan anak itu kepada keluarga Heryanto.
Sepulang sekolah, Jesse Soeprapto membeli susu bubuk dan kue dan bergegas ke toko obat Heryanto.
Anak itu sudah bangun, dan Sister Wina sedang bermain dengannya.
Santika Miharja mengambil susu bubuk dan membuatkan cangkir untuk anak itu, dan Wina memberi kuenya lagi.
Mata anak itu cerah tetapi lembut dan memiliki sedikit kekuatan.
"Dia bisa bicara." Wina berkata.
Anak-anak yang berusia hampir dua tahun dapat berbicara secara alami.
"Siapa namamu?" Jesse Soeprapto bertanya padanya.
Anak itu menggigit kue itu, bersembunyi di balik Wina dengan takut-takut.
Wina membujuknya dan memberitahunya berulang kali bahwa Jesse Soeprapto bukanlah orang jahat.
"Namaku Lia." Anak itu berkulit susu dan sesak napas, tapi suaranya manis dan manis.
"Lia, kenapa kamu datang ke kota?" Jesse Soeprapto bertanya lagi untuk melihat seberapa banyak yang dia ingat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com