Sementara itu, Luzhou yang sedang sibuk di negara tetangga sama sekali tidak tahu kontroversi kecil yang mengitari keberhasilannya mendapatkan Penghargaan Hoffman.
Namun, walaupun ia tahu pun, mungkin ia juga tidak akan peduli.
Sekarang, ia sedang duduk di dekat Danau Carnegie, tempat berlatih drone bersama dengan para anggota klub. Mereka baru saja kembali membawa medali kemenangan.
"Coach, kita menang! Tak disangka, kita menang mengalahkan MIT!"
Jimmy berseru, wajahnya penuh dengan kebahagiaan, sembari memberikan medali yang ia dapatkan ke tangan Luzhou, "Coach, seharusnya kau melihatnya langsung. Itu momen yang indah, perkataanku tidak akan bisa membuatmu merasakannya…"
Medali itu berupa sebuah lempengan berlapis emas dengan ukuran kira-kira setara dengan semangka. Rasanya berat sekali.
Luzhou memandang penghargaan di tangannya, ia tersenyum dan berkata.
"Kerja bagus, piala ini lebih berat ketimbang pialaku."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com