Pak Seno tidak habis pikir, bisa-bisanya Qiran melakukan hal seperti itu. Biasanya anak gadis seumuran dia, pasti ingin dipandang tinggi oleh orang-orang, apalagi jika statusnya sebagai anak konglomerat. Lain hal nya dengan Qiran, ia malah sebaliknya, menjadikan dirinya orang yang kumuh dan kotor, sehingga orang yang memandang nya pun merasa risih dan enggan untuk mendekati nya. Dan ini adalah taktik Qiran, untuk mengecek perusahaan ayahnya, apakah perusahaannya itu menerapkan tatakrama kesopanan atau malah semuanya angkuh dan sombong.
"Ssstt, Pak Seno diam aja deh, kita kan sedang main drama, jangan kencang-kencang ngomong nya," kata Qiran yang masih menatap pada kaca jendela kantor.
"Iya, tapi ... "
Belum juga Pak Seno selesai bicara, tiba-tiba saja Qiran menyelangnya, " Ayo lah Pak kita masuk saja, jangan banyak omong,"
Pak Seno pun menuruti perkataan Qiran, ia hanya bisa menarik napas dalam-dalam, karena ulah Qiran membuat dirinya pusing tujuh keliling.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com