Di sisi lain, Alby dan Qiran sedang menuju ke rumah sakit. Mereka sembari membawa beberapa makanan yang sudah dibuatkannya bareng Alby dan para pekerjanya yang ada di rumah, untuk Pak Marco dan juga Bu Melin. Keduanya tidak akan tahu, jika Amel akan segera menemui Pak Marco di ruangannya Bu Melin yang sedang dirawat.
"Apa kamu sudah lelah Sayang?" kata Qiran dengan lembut nya.
"Wow! Tumben manggil aku sayang! Biasanya Alby!" kata Alby menyeringai.
"Ya sudah, kalau begitu, balikan lagi. Apa kamu sudah lelah Alby?" kata Qiran dengan polosnya.
"Ish, gak enak banget dengarnya!" kata Alby cetus.
"Loh, kamu ini gimana sih! Dipanggil sayang, protes. Dipanggil nama, protes juga! Apa aku harus memanggil kamu Cumi lagi?" kata Qiran menyunggingkan bibirnya.
"Hehehe, ya udah kalau begitu, mulai hari ini kamu panggil aku sayang! Oke!" kata Alby sumringah.
"Entah lah gimana nanti saja! Kalau ingat ya aku panggil sayang, kalau gak ingat ya berarti panggil nama," kata Qiran dengan santainya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com