Dan tidak lama kemudian, laki-laki tampan itu segera menuntaskan pekerjaannya yang sudah menumpuk di ubun-ubun. Dengan kuatnya, Alby menghentakkan adik kecil itu, di lipatan pangkal pahanya Qiran. Dan dengan cepat, cairan yang berwarna putih itu menyembur ke atas perutnya Qiran.
"Ah ...! Baby i love you!" racau Alby yang sudah berhasil mengeluarkan cairan putih itu dengan lihainya. Kini, rasa pusing dan sesuatu yang mengganjal pun, sudah ia buang jauh-jauh. Dan rasa yang ada sekarang ini, hanyalah kecapean dan lemas serta ngantuk yang tiba-tiba saja melanda dirinya.
Sementara, Qiran masih dalam terlelap tidur, kini Alby dengan cekatan memasang kembali kain yang akan menutupi area terlarang itu. Hanya saja, ia lupa untuk membersihkan bekas cairan yang ada di perut Qiran, sehingga jika nanti Qiran bangun, ia akan merasa lengket dan keset di area perut nya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com