Masih di Kafelia Arjun's, kami bertiga masih menyeduh hangatnya sela-sela asap mengepul nyaris tenggelam. Suasana masih terlalu baru, lidah yang sesekali menyesap kemudian meraup potongan kue basah.
Cheese Cake Tiramisu akhirnya setengahnya berakhir di mulutku. Hanya ada sisa dari potongan, sekitar seperempat dari potongan tersebut.
Fito mulai menyiapkan posisi tubuh dengan mendongakkan dagunya ke depan pandangan. Ruang ketenangan kami dikelilingi oleh cahaya terang. Rupanya akan bersiap untuk menjelaskan sesuatu.
"Gue kemarin bener-bener malu." Fito menunduk lagi.
"Dari dulu, gue nggak pernah kepikiran buat menyukai siapa pun. Tapi … semenjak ada polisi yang dateng dengan penampilan machonya. Gue ngerasa nggak ada gunanya,"
"tadinya gue berpikir kalo semuanya terjadi karena gue cuma cowok pengecut,"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com