webnovel

1. Kesedihan yang bertubi

Namaku Sho Katsuyuki, Aku adalah anak tunggal dari keluarga termiskin di kota A. Ayah ku adalah seorang kuli di pasar, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa.

Rumahku sangat kecil, berantakan dan kotor. Saat cuaca cerah udara akan sangat panas dan saat hujan akan sangat dingin dan dimana-mana basah karena atap rumahnya bocor.

Dan kehidupan sekolahku...

"Ibu, Ibu, Aku pulang..." tokk tokk

"Sho? Jam berapa ini masih pagi? Kau sudah pulang! Kau bolos sekolah, Sho?!!" bentak Ibuku.

Brukkk...

"Hari ini ujian Ibu. Tapi, karena Aku belum membayar uang ujian Guru tidak memperbolehkan Aku ikut", gerutu.

"Guru Bre**s*k!! Harusnya Kau tetap ikut, meskipun kita terlambat membayar tapi bukankah kita selalu membayar! ", omel-omel-omel.

Begitu kehidupan di sekolahku, karena terlalu miskin Aku sampai tidak bisa mengikuti ujian. Aku harus menunggu Ayahku mendapatkan uang untuk mengikuti ujian susulan. Kalau tidak, Aku tidak akan bisa lulus dan masuk ke SMP yang ku impikan.

tokk tokk

"Permisi, Ibu Katsuyuki ini sudah waktunya membayar sewa rumah"

"Mohon maaf ya Bu, ini Saya hanya bisa membayar tunggakan yang 2 bulan. Untuk 1 bulan ini suami Saya sedang mencari uang untuk membayarnya".

"Terimakasih Bu Katsuyuki, bagaimana pun uang harus di bagi dengan membayar sekolah Sho. Melihat anak yang rajin bersekolah Saya sudah sangat senang melihatnya."

"Iya Bu terimakasih banyak, Sho memang anak yang rajin. Sayangnya Dia tumbuh di keluarga miskin seperti ini", keluh ibuku.

Menyedihkan, hari ini pun Aku dan Ibu belum makan sesuap nasi sedikit pun. Sebenarnya kepalaku mulai pusing, dan Ibu juga terlihat pucat setiap hari.

Sudah siang, kenapa Ayah belum juga pulang? Biasanya jam setengah 2 Ayah sudah di rumah.

"Bu Katsuyuki!!! Bu Katsuyuki!!!" hoss hoss

"Jangan berteriak, Paman Sango ada apa? Kenapa teriak-teriak Saya ada di sini", menaruh cucian.

"Bu Katsuyuki, Saya dengar dari menantu Saya yang pulang dari pasar..." hosss ..

"Paman cerita saja pelan-pelan. Sho ambilkan Paman Sango minum" mengajak Paman duduk.

Hooss hoss..

"Sudah tidak perlu minum.. Ini lebih penting.. menantuku tadi.. dia bilang suamimu tertabrak mobil dan meninggal" hoss hoss..

Praaangggg....!!!