"BOOOOOOOAMMMM"
Itulah ledakan yang terjadi di gerbang gudang bekas No.13 dermaga pelabuhan.
Membuat semua orang termasuk Sherlock Holmes yang ada dekat gerbang tersebut.
Terpental jauh beberapa meter dari posisinya.
Berguling-guling di lantai batu.
Ada yang terlempar ke kotak kayu.
Ledakan yang tak terlalu besar tapi mampu menghancurkan gerbang gudang bekas hingga berkeping-keping.
........
Kepulan asap bekas ledakan itu muncul sekelompok orang berkulit coklat kehitaman yang berlari sembari membawa alat-alat pukul.
Mereka pun masuk dan terdiam.
Merasa tak ada orang yang akan menyerang dari dalam gedung bekas.
Semua sudah dibereskan oleh Sherlock Holmes.
.......
Adwin melihat Sherlock tertidur di lantai batu.
Berlari dan menghampirinya.
"Pak Sherlock.....Bangun....Pak Sherlock...!?", sedih Adwin
Orang-orang afrika yang lain ini berkeliling dan mengamankan semua anak buah gubernur yang sudah dikalahkannya.
"Keee.....Kenapa....lama sekali...."
"Aku sudah bonyok dihajar di wajah tampanku.....iniii!?", sedih Sherlock yang sudah memar-memar biru pada wajahnya.
Adwin kembali tersenyum.
"Pak Sherlock masih tampan banget...!?", bujuk Adwin.
"Maaf...kami agak lama...."
"Tadi sedang bingung....mau pakai 3 gulungan dinamit atau 1 gulungan dinamit yang diledakan..."
"Pak Leo....bilang pakai 3 gulungan dinamit saja..."
"Tapi....aku pikir 1 gulungan dinamit sudah cukup..."
"Jadi....kami bertengkar dan saling berebutan pasang dinamit...!?", jelas Adwin
"Untungnya....coba 1 gulungan dinamit saja..."
"Apa Pak Sherlock tak terluka parah.!?"
Sherlock terkejut bukan main.
Berpikir, ' Buset deh....kalau pakai 3 gulungan dinamit....aku akan hancur banget'
Sherlock berusaha bangun berdiri sembari dipangku oleh Adwin.
"Bagus...kawan...", senyum Sherlock
Sherlock memandang sekitarnya.
Satu per satu anak buah gubernur dikumpulkan dan diikat di luar gedung bekas.
Hendrikson juga sudah berhasil diselamatkan dan ada di luar sembari duduk.
Termasuk ajudan juga tertangkap dan diikat.
Kecuali, Gubernur yang tak terlihat.
Sherlock panik.
Segera berbalik dan melepas pangkuan Adwin.
Memeriksa lagi dalam gedung bekas.
Dia melihat sebuah pintu di samping gedung bekas terbuka.
Sherlock melihat Gubernur berlari sembari tertatih-tatih pincang kakinya.
Berusaha kabur dari Sherlock Holmes.
Sherlock yang sudah hampir lelah dan capek.
Ikut berlari seperti Gubernur.
Merasa tak mungkin dapat menangkapnya yang sudah berjarak puluhan meter.
Sherlock mengambil sesuatu dari balik bajunya.
"Jreengggg"
Palu ajaib yang akan menangkap Gubernur.
Sebuah palu dari gedung tambang yang sudah dihancurkan ini dianggap sebagai Palu Keberuntungan oleh Sherlock.
Bersiaga melempar jitu dan mengarah lurus dengan sisa stamina tenaga yang tersisa.
"GUBERNUUUUUUURRRR...."
Teriak Sherlock memanggilnya.
Gubernur berbalik menengok dan tersenyum jahat.
"Hahahaaa...Kamu tak akan menang...."
"Aku akan balas dendam....Pak Sherlock Holmes...!?", ucap sombong gubernur yang berhenti sejenak jalan.
Sherlock masih fokus mengkeker arah lemparan palu ajaibnya.
"SRUUUTTT"
Suara lemparan sangat kuat oleh Sherlock.
Palu pun berputar-putar lurus dan mengarah tubuh gubernur.
Gubernur yang melihat tersebut.
Menghindar dengan baik dari ancaman palunya.
"Hahahaha....hahaha....Tak kena...Sherlock...Holl...."
"BUUUUUUKKKKKK"
Suara tumpukan tong-tong kayu yang terjaring tali itu jatuh pas di atas kepala gubernur.
Ternyata palu melesat lurus itu mengantam katrol pengangkut barang-barang yang menjaring banyak benda berat.
Gubernur pun tertimpa tubuhnya oleh benda-benda berat yang tak mampu diangkatnya.
Sherlock tersenyum bahagia.
Langsung duduk dan menatap gubernur.
Leo dan orang-orang afrika yang melihat tersebut.
Langsung mengamankan dan mengikat gubernur.
"Hei...Apa kamu tak tahu....Siapa...Aku...."
"Aku Gubernur Pulau ini.....Lepaskan....."
"Aku tidak bersalah.....", marah gubernur kepada Leo yang menahan tangannya.
Leo yang berpakaian bebas dan tidak berbaju polisi ini hanya tersenyum sembari melepas kacamata hitam.
"Halo...Pak Gubernur...!?"
"Aku Kepala Polisi Pulau ini....Menjadi Saksi Kejahatanmu...!?"
"Aku sudah baca isi buku pandora..!?", Jawab Leo Napoleon.
Gubernur terdiam takut.
Sherlock kembali dipangku oleh Adwin.
Mengantarnya kepada Hendrikson.
Hendrikson yang tampak cemas dan khawatir ini.
Segera mendekati Sherlock.
"Pak Sherlock.....Anakku....Anakku....."
"Dalam bahaya...", panik Hendrikson
Sherlock melotot karena kaget.
"Aku beritahu.....gubernur....sisa batang emas yang aku simpan....ada di dalam gudang bengkel....!?"
"Aku pikir.....anakku Tom dan Ibuku....dalam bahaya...!?"
"Gubernur menyuruh beberapa orangnya pergi ke rumahku....Pak Sherlock..!?"
"Sebelum kamu datang ke sini....!?", jelas Hendrikson yang cemas keadaan anaknya dan ibunya.
Sherlock berpikir, 'pantas saja....aku dipanggil ke sini...agar aku menjauh dari rumah hendrikson...'
'gawat deh'
......